Peternak Ayam di Jogja Hemat Belasan Juta Rupiah karena Pakai Listrik PLN

Konten Media Partner
9 April 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sardjono, peternak di Jogja bersama seorang petugas PLN saat meninjau kandang ayam miliknya. Foto: itsimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sardjono, peternak di Jogja bersama seorang petugas PLN saat meninjau kandang ayam miliknya. Foto: itsimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang peternak di Yogyakarta bercerita bagaimana usahanya meningkat karena penggunaan listrik dari PLN. Peternak tersebut bernama Sardjono, warga Kalasan, Sleman, DIY.
ADVERTISEMENT
“Sejak panen 3 bulan terakhir ini, saya dapat menikmati hasil kerja keras yang selama ini saya impikan,” ungkap Sardjono.
Sardjono merupakan seorang peternak dengan 15 ribu ekor ayam. Ia mengakui Program Electrifying Agriculture PLN telah membantunya bisa membuat kandang yang tertutup atau closed house dan membawa dampak positif terhadap usaha peternakan ayam yang dikelolanya itu. Dengan sistem closed house, peternak dapat meningkatkan kualitas produk dan mengelola usahanya dengan lebih efisien.
“Sebelumnya saya menggunakan kandang yang konvensional. Sekarang ini saya membangun kandang 3 lantai dengan kerangka besi dan tertutup,” terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa kestabilan suhu jadi hal penting untuk jaga kualitas ternak. Untuk menjaga suhu kandang, diperlukan peralatan elektronik seperti kipas blower dan penghangat atau heater.
ADVERTISEMENT
"Pada sistem kandang closed farm, listrik memegang peranan penting untuk mengoperasikan blower dan heater. yang digunakan mengatur sirkulasi udara dan suhu kandang. Dengan suhu dalam closed house yang lebih terkendali ini, pertumbuhan ayam bisa lebih optimal, sehingga produktivitas meningkat," ujar Sardjono.
Adanya pasokan listrik dari PLN ini juga dapat membantu para peternak lebih efisien. Jika menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower dan penghangat ruangan, dibutuhkan sekitar 3.700 liter solar atau setara sekitar Rp 19 juta per bulannya dengan asumsi harga solar 5.150 perliter.
Sedangkan dengan menggunakan listrik, dalam 4 bulan terakhir Sardjono hanya mengeluarkan biaya rata - rata sekitar Rp 3,7 juta untuk operasional peternakan kandang tertutupnya. Hal ini membuatnya hemat belasan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
“Program Electrifying Agriculture adalah komitmen kami untuk mendukung para pengusaha di bidang agrikultur, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program ini juga sebagai upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,“ terang Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta, Ahmad Mustaqir.
Di tahun 2022 ini, penambahan jumlah pelanggan Electryfiing Agriculture di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta berjumlah 520 pelanggan dengan total daya 841 kiloVolt Ampere (kVA).