Penyegaran Jajaran TNI, 3 Dandim Yogyakarta Dilantik

Konten Media Partner
23 Februari 2019 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantikan 3 Komandan Kodim (Dandim) di Komando Resort Militer 072/Pamungkas, Sabty (23/2/2019). Foto: ken
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan 3 Komandan Kodim (Dandim) di Komando Resort Militer 072/Pamungkas, Sabty (23/2/2019). Foto: ken
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komando Resort Militer 072/Pamungkas (Korem 072/PMK) menggelar upacara serah terima jabatan (sertijab) di Makorem, Sabtu (23/2/2019). Sertijab tersebut melantik tiga Komandan Kodim baru yakni Kodim Yogyakarta, Bantul dan Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Brigjen TNI Muhammad Zamroni.
Adapun tiga pejabat yang dirotasi antara lain Komandan Kodim (Dandim) 0734/Kota Yogyakarta yang sebelumnya dijabat Letkol Inf. Bram Pramudia saat ini oleh Letkol Inf. Wiyata Sempana.
Sementara Dandim 0730/Gunung Kidul yang sebelumnya dijabat Letkol Inf. Muh. Taufik Hanif, saat ini oleh Letkol. Inf Noppy Laksana Armiyanto. Sedangkan Dandim 0729/Bantul yang sebelummya dijabat Letkol Inf. Yuswanto, saat ini oleh Letkol Inf. Didi Carsidi.
Selain tiga Dandim tersebut, turut dilantik Kepala Seksi Perencanaan (Kasiren) yang sebelumnya dijabat Kolonel Inf. Andiek Prasetyo Awibow, saat ini Letkol Arm. I Made Gede Antara.
Danrem 072/Pamungkas Yogyakarta, Brigjen TNI Muhammad Zamroni, disela-sela sertijab menyampaikan, pergantian atau rotasi dijajaran TNI merupakan hal yang wajar dan biasa. Pergantian tersebut bertujuan untuk penyegaran tubuh TNI.
ADVERTISEMENT
"Untuk penyegaran organisasi dan memberikan pengalaman kepada personil TNI, karena kalau ditempat itu (tempat lama) terus tidak bertambah ilmunya dan Dandim lama perlu promosi," kata Zamroni kepada awak media.
Zamroni mengakui, pergantian tersebut dimasa-masa pemilu terbilang riskan. Namun, hal itu merupakan ujian bagi satuan tugas Korem 072 Pamungkas untuk menguji organisasinya apakah berjalan atau tidak.
"Bagi kami organisasi ini sudah jalan, rantai komandonya, siapa berbuat apa. Komandan itu hanya sebagai faktor decision maker kalau tidak ada akan ada cadangan siapa yang akan mengambil keputusan," ungkapnya. (ken/adn)