Pendaki Gunung Sumbing Tak Perlu Titipkan e-KTP, Sekarang Pakai Kartu Pintar

Konten Media Partner
1 Agustus 2022 20:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pendaki Gunung Sumbing di Basecamp Bimawari Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung menunjukkan "Kartu Pintar' pendakian. Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pendaki Gunung Sumbing di Basecamp Bimawari Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung menunjukkan "Kartu Pintar' pendakian. Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Aktivitas pendakian gunung bagi sebagian pendaki di Indonesia merupakan hobi yang tak bisa ditinggalkan, dan hal ini sudah berlangsung lama dari generasi ke generasi. Ada banyak hal dalam pendakian mulai dari kendala atau rintangan cuaca, hingga aktivitas selama pendakian, hingga terkadang ada yang tersesat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pengelola pendakian Gunung Sumbing, Basecamp Bimawari Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, membuat inovasi berupa kartu pintar pendaki. Kartu khusus untuk pendaki ini merupakan sebuah inovasi berbasis digital yang merekam seluruh data hingga aktivitas para pendaki secara elektronik.
Pendamping Basecamp Bimawari, Andironicus (43), peluncuran Kartu Pintar Pendaki awalnya terinspirasi oleh visi misi Presiden Joko Widodo yang menginginkan adanya arus informasi yang serba cepat dan akurat dalam sistem transformasi industri 4.0. Kartu Pintar di jalur pendakian Gunung Sumbing via Bimawari ini sendiri berfungsi sebagai perekam data.
"Di dalamnya berisi manifestasi informasi tentang para pendaki pengganti e-KTP. Selama ini kan pendaki yang hendak naik gunung biasanya menitipkan e-KTP mereka di petugas basecamp. Padahal itu sebenarnya tidak boleh karena e-KTP sifatnya harus melekat pada masing-masing personal. Jadi, kami menerbitkan Kartu Pintar Pendaki ini untuk merekam data diri para pendaki," katanya Senin (1/8/2022).
ADVERTISEMENT
Dikatakan, mekanisme kerjanya para pendaki sebelumnya harus melakukan booking secara online melalui aplikasi. Data yang mereka kirim nantinya akan terekam di sistem Kartu Pintar Pendaki. Isinya antara lain adalah nama, alamat, tergabung dalam rombongan apa, jalur pendakian mana yang ditempuh, hingga kapan pendakian akan dilakukan.
"Selain memudahkan pendataan, pihak keluarga pendaki juga dapat sewaktu-waktu melakukan pengecekan secara komperhensif sejak mulai berangkat naik hingga turun gunung. Ini juga adalah inovasi pemberian layanan informasi pada pihak keluarga pendaki karena terkadang di gunung itu sinyalnya blank spot. Jadi sangat memudahkan,"katanya.
Saat ini pengelola Basecamp Bimawari baru mencetak 20 paks Kartu Pintar Pendaki, di mana satu kartu bisa digunakan untuk satu rombongan. Kartu ini juga sangat membantu proses pemantauan rombongan pendaki karena terdapat proses scanning di Pos Anggrek sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Sumbing.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita tahu betul data para pendaki yang naik. Sehingga saat turun juga jumlahnya harus sesuai saat naik. Maka di sini ketua rombongan wajib bertanggung jawab atas seluruh personel pendaki,"terangnya.
Nardi (42) pengelola Basecamp Bimawari lainnya menuturkan, inovasi Kartu Pintar merupakan respon atas semakin melonjaknya jumlah pendaki Gunung Sumbing dari jalur ini. Bersdarkan rekap catatan dalam satu tahun saja terdapat sekitar 1.800 an pendaki yang berasal dari berbagai wilayah. Basecamp sendiri terletak di ketinggian 1.300 mdpl dan untuk sampai ke puncak Gunung Sumbing setinggi 3.371 mdpl dibutuhkan waktu sekitar 6-8 jam.
Yanto (47) pendaki asal Magelang mengapresiasi adanya Kartu Pintar Pendaki ini. Lantaran dari kartu ini jelas tercatat data dari para pendaki, bahkan waktu naik dan turun sehingga terpantau, maka sangat positif, terutama kaitannya dengan keselamatan bagi para pendaki. (ari)
ADVERTISEMENT