Pemkot Jogja Perlu Cari Solusi untuk Atasi Darurat Sampah

Konten Media Partner
25 April 2024 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpukan sampah di salah satu TPS di Jogja. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
Penumpukan sampah di salah satu TPS di Jogja. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penumpukan sampah di beberapa ruas jalan di Kota Yogyakarta kembali mencuat. Salah satu yang terlihat adalah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Hal ini disinyalir usai adanya transisi layanan di TPST Piyungan beberapa waktu yang lalu. Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI asal DIY, Sukamta mengaku sudah sering mendapatkan keluhan terkait persoalan sampah di Kota Yogyakarta.
Kata dia, harus ada upaya cepat dari Pemerintah Kota (Pemkot) sebagai solusi jangka panjang untuk menangani tumpukan sampah yang masih terus terjadi itu.
"Beberapa hari ini kembali menghangat, ternyata masih persoalan yang sama. Hingga saat ini Pemkot belum ada solusi yang optimal untuk penampungan dan pengelolaan sampah setelah Gubernur menyerahkan penanganan sampah ini sepenuhnya ke Kabupaten/ Kota," ujar Anggota DPR RI asal DIY, Sukamta, Kamis (25/4/2024).
Sukamta pun mengaku heran, mengapa Pemerintah Jogja masih belum bisa mengatasi masalah sampah itu. Secara anggaran, ia menuturkan tidak ada hambatan pasalnya Pemkot Jogja mempunyai anggaran yang juga memadai.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Sukamta berharap Pemkot Jogja dapat segera dan fokus memberikan solusi jangka pendek. Sebagai jangka pendeknya, saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.
Anggota DPR RI asal DIY, Sukamta.
"Kota Jogja jadi viral karena masalah sampahnya. Ini memalukan tidak hanya buat Pemkot, tapi kita semua sebagai warga Jogja," ucap dia.
Ia menuturkan TPST seharusnya ada alat dan SDM yang memadai yang masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton perhari. Selain itu, Pemkot bisa mengkombinasikan hal tersebut ke Gubernur DIY mengingat rencana optimalisai 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas.
Sukamta kembali menegaskan Pemkot untuk segera menyiapkan roadmap untuk penanganan sampah jangka panjang. Hal ini tentu juga berkaitan dengan adanya peningkatkan kasadaran masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Di level RT, RW dan Kampung, pemkot mestinya bisa memberikan stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan. Dan pengambilan sampah ini sudah dengan sistem terpilah. Selama ini warga sudah diminta memilah, tapi di pembuangan dicampur lagi oleh petugas. Ini perlu jadi perhatian Pemkot," tegasnya.
"Kuncinya edukasi secara terus menerus di sekolah, rumah tangga dan masyarakat. Pemkot juga perlu membuat peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah, misal dengan kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai," pungkasnya.
(M Wulan)