Sampah yang Dibiarkan Menggunung di Piyungan Bantul

Konten Media Partner
26 April 2018 19:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah yang Dibiarkan Menggunung di Piyungan Bantul
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sapi-sapi milik warga berada di kawasan TPST Piyungan, Rabu (24/4).Foto: Arief Wahyudi/ kumparan.com/tugujogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Bantul menyatakan tidak bisa berbuat banyak dalam menghadapi permasalahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Pemkab beralasan kewenangan atas TPST Piyungan berada pada provinsi, sehingga tidak bisa berbuat lebih untuk penuntasan masalah ini.
Hanya saja untuk menangani masalah sampah, Dinas Lingkungan Hidup Bantul berencana membuat TPST khusus.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Masharun Ghozalie mengatakan, untuk TPST Piyungan, pemkab hanya bisa mengeluh karena kewenangan sepenuhnya berada di Pemda DIY.
“Kita hanya ketempatan saja,” kata Masharun, Rabu (25/4).
Dia tidak menampik selama ini, keberadaan TPST Piyungan sudah menjadi sumber masalah, mulai dari kapasitas yang overload hingga bau yang dikeluhkan masyarakat. Menurut dia, berbagai persoalan sudah disampaikan saat ada rapat koordinasi dengan provinsi.
ADVERTISEMENT
“Masalah yang ada sudah sering kami suarakan di rapat, tapi belum ada tindak lanjut yang konkret,” ujarnya.
Masharun mencontohkan tentang hal mendasar dalam pengelolaan sampah yang belum maksimal. Hal ini terlihat dari bukit sampah yang terlihat dari jarak jauh. Seharusnya, kata dia, pengelolaan dilakukan dengan pemisahan dari sampah plastik, organik, dan non-organik, kemudian ditimbun. Namun faktanya di lapangan dibiarkan menggunung.
“Pengelolaan tidak maksimal sehingga menjadi sumber masalah sendiri seperti munculnya bau,” tuturnya.
Menurut dia, Pemerintah DIY harus segera memberikan solusi terkait dengan permasalahan yang muncul di TPST. Pasalnya, jika terus dibiarkan maka dampaknya akan terus dirasakan oleh warga Bantul.
“Kami dorong agar segera ada lokasi alternatif untuk mengurai kepadatan TPST Piyungan. Apalagi, volume sampah yang masuk sangat tinggi karena menampung dari tiga wilayah seperti Bantul, Kota Yogyakarta dan Sleman,” katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi masalah kepadatan TPST Piyungan, Masharun mengaku sedang melakukan kajian untuk membuat TPST alterantif yang dikhususkan menampung sampah dari Bantul.
“Sedang kami kaji. Adapun lokasi yang dikaji ada tiga tempat yakni di Ringinharjo, Panggungharjo [Kecamatan Sewon] dan kawasan Gilangharjo, Kecamatan Pandak,” katanya.
Anggota DPRD Bantul dari Fraksi PKS Setiya mengatakan, permasalahan sampah semakin hari semakin besar. Oleh karenanya, harus ada penangan serius dari pemerintah sehingga keberadaannya tidak dikeluhkan oleh warga sekitar.
“Untuk TPST Piyungan, saya harap ditangani dengan serius. Saya yakin di DIY banyak pakar yang ahli dapat mengelola dengan baik sehingga sampah tidak menjadi sumber masalah,” katanya. (arif wahyudi)