Menilik Sabo Dam Bronggang di Merapi yang Konon Tak Bisa Dipindah

Konten Media Partner
7 Januari 2020 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sabo Dam Bronggang di Merapi. Foto: Twitter/@infojogja
zoom-in-whitePerbesar
Sabo Dam Bronggang di Merapi. Foto: Twitter/@infojogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbagai orang memiliki cara tersendiri untuk mengawali tahun 2020. Ada yang membuat resolusi untuk setahun ke depan, ada pula yang langsung beraktivitas lantaran tidak mendapatkan hari libur. Belasan pecinta Merapi rupanya punya cara tersendiri untuk mengawali tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, lebih dari 10 pecinta Merapi memutuskan untuk mengawali tahun 2020 dengan bernostalgia pada erupsi merapi tahun 2010. Cara yang dilakukan untuk bernostalgia adalah dengan melakukan off road menyusuri area bekas erupsi merapi.
Salah satu rute yang dilalui Jumat Kliwon Night Offroad. Foto: Ayusandra.
“Malam ini kita akan menyusuri bekas-bekas erupsi Merapi tahun 2010,” ujar Joko MKT, penggagas Jumat Kliwon Night Offroad, Sabtu (4/1/2020).
Titik pemberhentian terakhir untuk melihat sunrise di kaki Gunung Merapi. Foto: Ayusandra.
Beruntung malam tersebut tidak turun hujan, sehingga belasan pecinta merapi ini bisa melakukan off road tanpa perlu takut basah. Salah satu area yang dilintasi adalah Kali Gendol dan Kali Opak. Seperti yang diketahui, kedua kali ini menjadi jalur meluncurnya lahar dingin dan material letusan merapi.
Salah satu titik pemberhentian untuk beristirahat adalah di daerah Bronggang. Rombongan memutuskan untuk memasak makanan kecil yang mampu menghangatkan tubuh dari terpaan angin malam. Di daerah Bronggang, terdapat sabo dam atau kantung lahar.
Rombongan sedang beristirahat di Sabo Dam Bronggang. Foto: Ayusandra.
“Konon katanya dari dulu erupsi merapi 2010 nggak bisa dipindahkan sama sekali, ada 3 bego yang (mencoba) memindahkan, rusak semua,” ujar Rendi, salah seorang penggagas Jumat Kliwon Night Offroad.
ADVERTISEMENT
Dinginnya angin merapi tak menyurutkan niat rombongan untuk berhenti menyusuri area bekas erupsi merapi tahun 2010 yang menewaskan Juru Kunci Merapi kala itu, Mbah Maridjan.
Salah satu kawasan bekas erupsi Merapi 2010 yang dilewati saat offroad. Foto: Ayusandra