Mahasiswi di Magelang Sumpal Mulut Bayi Pakai Kapur Barus hingga Tewas

Konten Media Partner
19 Januari 2021 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolres Magelang Kota, AKBP R Fidelis Purna Timuranto menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan bayi di Mapolresta Magelang, Selasa (19/1/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksana Tugas (Plt) Kapolres Magelang Kota, AKBP R Fidelis Purna Timuranto menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan bayi di Mapolresta Magelang, Selasa (19/1/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalut dan malu lantaran melahirkan bayi dari hasil hubungan di luar nikah, RH (26), seorang mahasiswi asal Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tega membunuh bayi yang baru saja dilahirkan. Wanita muda yang sedang magang perawat di sebuah rumah sakit di Magelang ini menyumpal mulut bayinya dengan kapur barus/kamper toilet.
ADVERTISEMENT
Selain menyumpal mulut menggunakan kapur barus, RH juga mencekik leher anaknya sendiri hingga tewas. Aksi sadis dilakukannya selang beberapa saat usai melahirkan di kamar mandi asrama putri rumah sakit tempatnya magang atau praktik sebagai mahasiswi keperawatan.
"Pembunuhan itu terjadi di kamar mandi asrama putri di kompleks RSJ Prof dr Soerojo Magelang, Jawa Tengah, pada 11 Januari 2021 sekitar pukul 12.30 WIB. Tersangka seorang diri saat melahirkan dan melancarkan aksi sadisnya itu,"ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kapolres Magelang Kota, AKBP R Fidelis Purna Timuranto,"Selasa (19/1/2021).
Menurut Fidelis tersangka yang baru dua minggu magang sebagai perawat di rumah sakit tersebut setelah memastikan bayinya meninggal kemudian membungkus jasadnya dengan plastik kresek. Jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu lalu dimasukkan ke dalam koper dan rencananya mau dikubur di pekarangan belakang asrama.
ADVERTISEMENT
Namun usai melahirkan dan mengalami perdarahan RH merasa lemas dan tak bisa menjalankan rencananya mengubur bayinya. Ia kemudian menghubungi temannya yang kini menjadi saksi, dengan mengaku kista di dalam perutnya baru saja keluar.
Informasi selengkapnya klik di sini.
"Kepada saksi dan teman satu asramanya tersangka selama ini mengaku kalau punya penyakit kista di rahim sehingga perutnya nampak besar seperti orang hamil. Sebenarnya saksi yang menolong tersangka merasa curiga karena melihat ada bungkusan tas kresek di dalam kamar mandi. Tapi saksi tetap membawa tersangka ke UGD RSJ Prof dr Soerojo karena lemah dan pendarahan," katanya.
Sesampainya di UGD, kepada dokter dan perawat tersangka juga mengaku kalau kistanya keluar sehingga mengalami pendarahan hebat. Namun dokter kemudian curiga, sebab dari diagnosa disimpulkan tersangka pendarahan karena usai melahirkan.
ADVERTISEMENT
"Dokter bertanya kepada tersangka, akhirnya tersangka mengakui kalau habis melahirkan. Selanjutnya, dokter, perawat dan saksi ke tempat kejadian perkara, dan menemukan jasad bayi di dalam koper," terangnya.
Kendati demikian, kata Fidel, sampai saat ini tersangka belum dapat diperiksa atau diminta keterangan lebih lanjut karena masih dalam perawatan medis. Polisi juga akan meminta keterangan teman pria tersangka yang diduga menghamili tersangka.
"Teman pria tersangka sudah kita panggil. Posisi yang bersangkutan di Indramayu. Teman pria ini akan kami periksa atau diminta keterangannya," katanya. (ari)