Mahasiswa UAJY Didorong Bikin Start Up Hukum

Konten Media Partner
5 Oktober 2023 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa UAJY saat berdiskusi bersama mengenai start up di bidang hukum. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa UAJY saat berdiskusi bersama mengenai start up di bidang hukum. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia turut memfasilitasi serta mendorong mahasiswanya untuk dapat keluar dari zona nyaman. Pasalnya melalui kegiatan bertajuk Lawful Dreamers - StartYourWays, para mahasiswa hukum semester 3,5 dan 7 diajak mengkombinasikan ilmu sesuai dengan kebutuhan zaman dengan membuat peluang bisnis di era digital melalui pembuatan bisnis start up di bidang hukum atau Lawpreneurship Competition.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Lawpreneurship Competition sekaligus Ketua Bagian Kemahiran Hukum dan Dosen Hukum Ekonomi dan Bisnis FH UAJY, Reinardus Budi Prasetiyo, S.H., M.H tak menepis perlombaan itu juga ingin mendorong mahasiswanya supaya memiliki mimpi yang besar dan mampu mewujudkannya dalam dunia nyata.
Menurutnya, saat ini, mulai banyak ide yang bisa dijadikan suatu usaha baru yang dalam hal ini start up untuk merambah ke berbagai bidang, termasuk di bidang hukum.
"Kegiatan yang dilaksanakan oleh Atma Jaya dengan tujuan ingin menciptakan start up-start up muda di bidang hukum. Kita rasa masih mempunyai peluang besar untuk kemudian membuat kegiatan atau pekerjaan di bidang start up sebagai bisnis yang bergerak di bidang hukum. Nah dalam hal ini kami mencoba untuk mencari dari bibit-bibit mahasiswa khususnya terkait dengan mereka yang memiliki ketertarikan di bidang digitalisasi khususnya start up hukum," kata Ketua Panitia Lawpreneurship Competition, Reinardus Budi Prasetiyo, S.H., M.H, Rabu (4/10/2023).
ADVERTISEMENT
Reinardus mengatakan acara itu merupakan gelaran pertama yang menjadi bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka dimana para peserta lomba terlebih dahulu telah diajarkan melalui Bootcamp yang digelar pada 9 dan 10 September 2023 untuk memperoleh pengenalan konsep wirausaha hukum dan perencanaan fundamental hingga bagaimana membangun branding dan strategi bisnis itu.
Dari 17 kelompok yang mendaftar pada lomba itu, Reinardus menyebut, saat ini telah didapati 5 kelompok terbaik yang beradu pitching/ide bisnis untuk memaparkan konsep start up-nya.
"Dari lima kelompok kemudian akan dipilih tiga kelompok terbaik yang nantinya akan mendapatkan total funding sebesar Rp 30 juta di mana setiap kelompoknya nanti akan mendapatkan funding sebesar Rp 10 juta. Selanjutnya kemudian mereka akan melakukan Corporate Visit ke Hukum Online dan ET Asia (Perusahaan StartUp Hukum) untuk kemudian melakukan 101 Mentoring dan Inkubasi serta akan ada pendampingan juga dari Klik Hukum yg dilaksanakan dari tanggal 9 Oktober s/d 30 November 2023," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Salah satu juri Lawpreneurship Competition, Pundi Pangestu mengatakan telah memberikan materi sebelumnya tentang peluang Bisnis di Industri Hukum oleh Ahli di Bidang Hukum, dasar-dasar Transformasi Digital oleh Ahli Startup, langkah-langkah Membuat Rencana Bisnis oleh Ahli Startup.
Selama battle pitching, ia mengungkap para juri menanyakan soal bagaimana para peserta mampu menjelaskan ide bisnisnya dan membuat konsep itu kuat untuk dikembangkan secara berkelanjutan.
"Bagaimana pola investasi nya lalu bagaimana pengembangan ekosistemnya, bagaimana pengembangan platformnya terus jangka waktu programnya jadi lebih banyak ke bisnisnya kalau dari kita yang digali dari mahasiswa ya pertanyaannya tentang core produknya, core produknya sekuat apa. Termasuk sedalam apa mereka melakukan riset terus seberapa mereka bisa mengelola dan menginvestasikan," kata Pundi.
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa Fakultas Hukum UAJY yang ikut serta dalam lomba itu, Kevin Tedjakusuma mengaku tertarik dan tertantang selama mengikuti kompetisi itu.
Pasalnya berbekal ilmu pengetahuan, ia ingin melihat peluang bisnis di sektor hukum itu seperti apa jika dikembangkan dan dikombinasikan di era teknologi seperti saat ini sekaligus menjadi kesempatan untuk bisa kreatif lagi dalam berbisnis.
"Menyenangkan dan melatih kita semua terutama dalam aspek hukum dan juga berbisnis. Namun cukup ada kesulitan juga karena beberapa pertanyaan mengenai praktikal sedangkan kami belum pernah mendalami bisnis ini," imbuhnya. (Len/M Wulan)