Lebaran Telah Berlalu, Harga Telur Tetap Melambung

Konten Media Partner
9 Juli 2018 21:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski lebaran telah berlalu, namun harga telur ayam justru mengalami kenaikan cukup signifikan. Setelah awal pekan lalu hanya berkisar pada harga Rp 21.000 per kilogram, namun awal pekan ini harga telur ayam mencapai Rp 27.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Di pasar Argosari Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, harga telur memang cenderung mengalami kenaikan setiap hari. Rata-rata kenaikan mencapai Rp 500-Rp 1.000 per kilogram per hari dalam sepekan terakhir. Hal ini dirasa memberatkan bagi konsumen yang sangat membutuhkan telur untuk kepentingan mereka.
Seperti diungkapkan oleh Sri Harmini, salah seorang pembeli di pasar terbesar Gunungkidul tersebut. Ia heran harga telur ayam justru mengalami kenaikan padahal lebaran telah lama berlalu. Setahu Harmini, kebutuhan akan telur ayam sudah tidak sebanyak pada waktu menjelang dan saat lebaran.
"Ndak tahu kenapa kok harganya tinggi padahal yang membuat kue sudah tidak ada," ujarnya, Senin (9/7/2018).
Salah seorang pedagang pasar Argosari Wonosari, Lili, mengatakan sejak program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diberlakukan sebagai pengganti beras miskin (raskin) pasokan telur dari peternak sedikit tersendat. Karena telur menjadi salah satu komoditas yang harus dibeli dalam program BPNT.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, persediaan telur dari peternak lebih banyak terserap untuk memenuhi kebutuhan BPNT tersebut. Karena pasokan di pasaran berkurang maka secara otomatis harga telur juga terkerek naik. Bahkan saat ini harga telur menyamai level tertinggi menjelang lebaran lalu. "Tidak tahu sampai kapan harga naik," katanya. (erl)