Emosi karena Nada Bicara, Pria di Bantul Sabet Leher Korban dengan Parang

Konten Media Partner
15 Januari 2021 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembacokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembacokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi saling menantang melalui video call dan berakhir dengan pembunuhan sempat menggegerkan warga Padukuhan Semail, Kalurahan Bangunharjo Kapanewonan Sewon Bantul. Pelaku AC (28) akhirnya berhasil diringkus oleh polisi dan kini mendekam di tahanan Mapolsek Sewon.
ADVERTISEMENT
AC (28), yang tega menebas leher korban Chandit Wahyudi (39) hingga tewas sebenarnya sudah saling kenal. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas pecinta motor vespa. Aksi nekat tersebut dilakukan pelaku karena di bawah pengaruh minuman keras.
Pelaku AC warga Padukuhan Semail RT 05 ini memang dikenal tempramental dan ringan tangan. Lelaki ini juga sering melakukan pesta minuman keras di tempat tinggalnya bersama dengan teman-temannya.
Di hadapan petugas AC menceritakan kronologi pembacokan yang ia lakukan tersebut. Saat itu ia bersama 3 orang temannya sedang melakukan pesta minuman keras di rumah milik AC. Saat asyik menenggak minuman keras, salah satu rekan AC melakukan video call dengan korban.
"Teman-teman saya menelepon gimbal (nama panggilan korban di komunitas Vespa)," cerita AC.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Karena merasa kenal dengan Gimbal maka ia menyapa korban dan menanyakan masih ingat dirinya atau tidak. Korban dengan nada tinggi menjawab tidak kenal dengan pelaku. Bahkan korban justru menyulut pertanyaan kepada pelaku dengan menantang.
ADVERTISEMENT
"Arep paten-patenan po? [Ingin bunuh-bunuhan]," ujar AC menirukan korban.
Mendengar teriakan itu, pelaku tersulut emosi dan bertanya balik kepada korban. Pelaku yang kepalang emosi mendatangi tempat korban yang ada di Padukuhan Semail RT 6 Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. la menanyakan maksud pembicaraan yang dilakukan saat video callm
"Saya tanya lagi, tenanan opo ora? [beneran atau tidak],’ ujar AC.
Ditanya seperti itu pelaku, jawaban korban justru membuat AC semakin naik pitam. Pelakupun langsung menyerang korban dengan parang sepanjang 65 cm yang telah dibawanya dari rumah. Korban yang mendapat serangan tiba-tiba berusaha menangkisnya.
Pelaku yang kalap justru langsung mengarahkan ayunan parangnya ke arah leher korban. Ayunan parang tersebut tepat mengenai leher korban dan korban langsung terjerembap jatuh ke depan bersimbah darah.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Sewon AKP Suyanto mengatakan pelaku melakukan aksinya di bawah pengaruh minuman keras usai berpesta miras dengan teman-temannya. Pelaku tersulut emosi dengan nada bicara yang dilontarkan oleh korban manfaat melakukan video call ataupun saat bertemu dengan pelaku.
"Korban memang suka ceplas ceplos kalau bicara sehingga memancing emosi pelaku," terangnya.
Kepada pelaku polisi akan mengenakan pasal 355 KUHP ayat 2 tentang penganiayaan berat yang direncanakan hingga menyebabkan hilangnya nyawa orang. Pelaku terancam hukuman maksimal penjara selama 15 tahun.