Dampak Corona, Permintaan Tembakau Temanggung dari Pabrik Rokok Turun

Konten Media Partner
8 April 2020 7:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman tembakau yang tumbuh di lereng Gunung Sindoro. Foto: dok. Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman tembakau yang tumbuh di lereng Gunung Sindoro. Foto: dok. Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Dampak wabah corona tidak hanya pada kesehatan saja, tapi telah merambah ke berbagai sektor, salah satunya sektor pertanian di Kabupaten Temanggung. Jika pada tahun-tahun sebelumnya musim tanam tembakau selalu menjadi harapan besar bagi kaum tani karena sebagai komoditas utama di lereng Gunung Sumbing-Sindoro, bahkan jika musim sedang baik untuk tembakau jenis srintil bisa dihargai Rp 1 juta per kilogram oleh pabrikan.
ADVERTISEMENT
Namun, pada musim tanam 2020 ini meski belum masuk masa panen namun pihak pabrikan sudah memberikan isyarat tidak akan membeli sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
"Di tengah wabah corona ini, mereka (pabrikan) tetap akan melakukan pembelian tembakau petani Temanggung, tapi volumenya turun. Biasanya menjelang tanam tembakau seperti ini tim Pemkab Temanggung berkunjung ke dua industri rokok tersebut untuk menanyakan kuota pembelian, tapi karena sekarang sedang terjadi pandemi COVID-19 maka saya tanyakan lewat telepon Direktur Pembelian PT Djarum dan PT Gudang Garam," kata Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq, Selasa (7/4/2020).
Menurut Khadziq, PT Djarum Kudus meski mengungkapkan akan membeli namun kuotanya turun 20 persen dibandung tahun lalu atau hanya sekitar 3.500 ton saja. Adapun PT Gudang Garam meski akan membeli dengan kuota lebih rendah dari tahun lalu namun belum bisa memberi kepastian jumlah kuota.
ADVERTISEMENT
"Pihak Gudang Garam masih melakukan perhitungan, yang jelas pembeliannya akan turun tidak sebanyak tahun lalu, karena pasaran rokok kretek juga turun akibat krisis corona ini. Maka saya minta petani untuk berhati-hati dalam menghadapi musim tembakau tahun ini, jaga kualitas tembakau asli Temanggung dan jangan membeli tembakau luar daerah karena hal itu justru akan mempersulit posisi petani tembakau asli Tembakau," katanya. (ari)