Cerita Pemilik Pertashop di Jogja: Omzet Merangkak Naik

Konten Media Partner
14 Juli 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Pertashop sedang mengisi bensin ke sebuah kendaraan bermotor. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Pertashop sedang mengisi bensin ke sebuah kendaraan bermotor. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kuwat, warga Condongcatur, Sleman, DIY menceritakan bagaimana dirinya berbisnis Pertashop. Selama 1,5 tahun terakhir, Kuwat menyebutkan bahwa omzet bisnis Pertashopnya alami peningkatan.
ADVERTISEMENT
"Bisnisnya Pertashop cukup mengiurkan, Kami sudah mulai beroprasi sekitar 1,5 tahun. Omzetnya kami yang kami peroleh terus merangkak naik cukup tinggi," cerita Kuwat, Jumat (14/7/2023).
Ia bercerita dalam sehari, Pertashopnya menghabiskan 2 ribu hingga 2,5 ribu liter. Kebanyakan pelanggannya adalah pengendara motor. Usahanya itu dibangun di atas Tanah Kas Desa (TKD).
"Namanya omset itu ya merangkak, Alhamdulillah sekarang sudah sampai sekitar 2.300-2.500 perhari," kata Kuwat.
Soal isu bisnis Pertashop merugi, dirinya pun memberikan pendapat. Menurutnya, omzet usaha yang naik dan turun adalah hal yang pasti terjadi dalam dunia usaha.
Ia menjelaskan bahwa Pertashop miliknya berada di jalur utama yang biasa dilewati masyarakat yang bepergian ke Klaten bagian utara.
"Sehingga kami mempertimbangkan bahwa disini layak untuk itu, sehingga kuncinya adalah kajian pertama terhadap lokasi itu yang paling penting, kemudian harus diperhitungkan betul-betul modalnya," ucap Kuwat.
Pertashop. Foto: Len/Tugu Jogja
Salah satu tantangan yang dialaminya kini adalah adanya selisih harga sebesar Rp 2.000 antara Pertalite dan Pertamax. Hal ini menjadi pertimbangan konsumen.
ADVERTISEMENT
Salah satu pelanggan Pertashop, Imam Fajar Santosa (26) menyampaikan dirinya sangat terbantu dengan adanya Pertashop karena terjangkau lokasinya.
"Saya sering beli di Pertashop karena kita tidak perlu ke SPBU dan ngantri lama-lama disana. Saya pakai pertamax, di mesin lebih halus," ucapnya.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyampaikan, saat ini terdapat 140 Pertashop di DIY yang menjual Pertamax dan Dexlite.
“Pertamina Patra Niaga saat ini sedang mengembangkan dan mensosialisasikan agar Pertashop menambahkan bisnis selain non-fuel retail (NFR) atau bisnis non-BBM ritel di dalam Pertashop mereka,”ucap Brasto