BPPTKG Sebut Awan Panas Sejak Sabtu Kemarin Capai 3,7 Km

Konten Media Partner
13 Maret 2023 18:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). Foto: Twitter/@BPPTKG
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). Foto: Twitter/@BPPTKG
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi terus mengeluarkan awan panas. Hingga saat ini, Senin (13/3/2023) mencatat telah terjadi 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi sejak Sabtu (11/3/2023) siang.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santosa menyatakan awan panas guguran terus terjadi hingga Senin pagi. Pihaknya langsung menurunkan petugas untuk melakukan survei.
"Kami lakukan survei guna melihat sejauh mana luncuran awan panas tersebut,"tutur dia, Senin (13/3/2023).
Agus menyebut dalam kurun waktu 11-12 Maret 2023, Gunung Merapi meluncurkan awan panas ke arah Kali Bebeng. Karena ada kecenderungan awan panas meluncur ke arah barat daya atau kali Bebeng.
"Dari Drone itu, ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng,"ungkapnya.
Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapai 3,7 km dari puncak Gunung Merapi. Pasca rangkaian awan panas guguran ini, status Gunung Merapi masih berada di tingkat Siaga.
ADVERTISEMENT
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh 7 km dari puncak.
"Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi,"tambahnya.
Sepanjang hari Minggu (12/3/2023) kemarin mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, pihaknya mencatat aktivitas gempa Vulkanik dalam mencapai 51 kali, Vulkanik Dangkal 7 kali, gempa Hybrid/Fase Banyak 12 kali dan gempa Guguran 146
Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT