Nasib Argentina di tengah Menjulangnya Tingkat Inflasi

Maria Patrisia Widi Astuty Manjur
Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Maria Patrisia Widi Astuty Manjur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
source:https://www.shutterstock.com/id/image-vector/argentina-bar-chart-graph-ups-downs-2180367335
Argentina adalah negara yang berada di bagian paling selatan kawasan Amerika Selatan ataupun benua Amerika yang memanjang dari bagian tengah Amerika Selatan hingga ke ujung selatan kawasan yang berseberangan dengan perairan Antartika.Argentina adalah negara yang sangat familiar.Legenda sepak bola banyak dilahirkan di negeri yang dijuluki Tango ini.Sebut saja Lionel Messi,Javier Zanetti,Gabriel Batistuta, Mario Kempes dan Diego Maradona. Selain itu,Argentina juga dikenal sebagai penghasil anggur hebat dan terkenal di dunia.
ADVERTISEMENT
Penyebab dan Dampak Tingginya angka Inflasi di Argentina
Pada tahun 2023,Argentina mengalami inflasi yang tinggi mencapai 3 digit.Inflasi yang terjadi di Argentina bukanlah kali pertama.Negara ini dihantam laju inflasi yang sangat tinggi sejak hiperinflasi tahun 1990.Hiperinflasi adalah inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis dan diluar kendali yang terjadi dalam perekonomian suatu negara.Pada bulan Agustus tahun 2023, angkanya mencapai 78.5% dan diperkirakan tembus 100% pada akhir tahun menurut survei yang dilakukan bank sentral Argentina (Banco Central de la Republica Argentina/BCRA).Nilai mata uang peso Argentina atau ARS melemah lebih dari 47% sepanjang tahun ini, sebesar ARS 150 per dolar AS. Pandemi dan perang Rusia memperparah situasi, hingga ARS terpuruk lebih dari 3.388% atas greenback, setelah sebelumnya menikmati nilai tukar di kisaran ARS 4 per dolar AS, hingga pertengahan 2018.Tak hanya nilai tukar dan inflasi, jumlah utang Argentina juga berada pada tingkatan yang tinggi. Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) di Argentina sempat mencapai 80,5% pada 2021.
ADVERTISEMENT
Pertama, kita akan melihat dari aspek sosial dan budaya.Artinya adalah bagi Masyarakat Argentina yang telah hidup sejak tahun dimulainya inflasi,angka inflasi yang tinggi adalah suatu hal yang wajar dan normal.Namun, situasinya menjadi berbeda lantaran angka inflasinya tidak lagi di dua digit,melainkan mencapai 3 digit.Ada efek yang ditimbulkan tentunya.Masyarakat Argentina banyak yang menderita.Saat ini, empat dari sepuluh orang hidup dibawah garis kemiskinan.Selain itu,banyak Masyarakat yang juga tengah mengurus perpindahan kewarganegaraan.Mereka ingin mencari tempat yang layak dan baik untuk hidup bagi anak cucu nantinya.Kesenjangan ekonomi dan sosial pun sangat nampak antara yang miskin dan kaya.
Kedua,adalah salah urus ekonomi.Salah urus ekonomi atau manajemen ekonomi kerap menjadi alasan bagi negara-negara yang perekenomiannya ambruk.sebagai contoh saja adalah Sri Lanka.Salah urus ekonomi meliputi penumpukan hutang,pencetakan uang,dan ketidakstabilan harga bahan pokok.Saat ini utang Argentina meledak di angkaRp 515.000 Triliun.Untuk pencetakan uang,Bank central di Argentina terus menerus mencetak peso karena anggaran negara kurang ditengah turunnya mata uang tersebut terhadap dolar Amerika Serikat.Selain itu,ketergantungan Argentina terhadap dolar Amerika Serikat juga menjadi pemicu terjadinya inflasi.Masyarakat bahkan melakukan perdagangan illegal untuk mendapatkan mata uang dolar.Ketidakpercayaan mereka terhadap mata uang peso menjadi penyebabnya.Ditambah pemerintah melakukan kebijakan devaluasi terhadap mata uang lokalnya itu.
ADVERTISEMENT
Situasi eksternal seperti Invasi Rusia ke Ukraina juga turut mempengaruhi tingkat inflasi yang tinggi di Argentina.Paling nyata adalah pengaruhnya terhadap harga minyak.Selain itu, musim kemarau yang Panjang membuat pertanian dan perkebunan terhambat dan menyebabkan tumbangnya perekonomian.Jika ditanya bagaimana ini berakhir,tentu tidaklah mudah.Kekeliruan dalam menerapkan kebijakan sangat menentukan nasib perekonomian sebuah negara.Pertanyaan sederhananya misalnya adalah Jika kebijakan mengenai harga bahan pokok sudah pernah dilakukan,mengapa harga-harga bahan pokok masih tinggi?.Begitupula dengan kebijakan pencetakan mata uang.Argentina mencetak uang dalam jumlah yang sangat banyak.Hal ini tentu tidak membantu,justru memperparah perekoniman.Inflasi berarti hilangnya nilai sebuah mata uang.Sebanyak apapun uang yang dicetak,menjadi tidak bernilai karena harga-harga barang pun tidak stabil.Kondisi tersebut berujung pada lumrahnya sistem barter di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang bagaimana inflasi terjadi di Argentina, semua aspek memiliki keterkaitan.Mulai dari politik,ekonomi,sosial hingga budaya.Kebijakan atau kepemimpinan di suatu negara sangat berpengaruh terhadap perekonomiannya.Peristiwa pengunduran diri Menteri Ekonomi Martin Guzman, yang awalnya adalah negosiator untuk pinjaman Argentina ke IMF menunjukan adanya ketidakstabilan politik antara presiden dan wakil presiden yang kemudian menekan menteri ekonomi dan menyebabkan dia mundur.Selain itu,kebijakan penggunaan mata uang asing menjadi perhatian serius bagi pengambilan kebijakan.Namun,Pemerintah Argentina ttidak mencapai keberhasilan dalam kebijakan ini.ketergantungan terhadap dolar Amerika membuat masyarakat Argentina sangat menggantungkan hidupnya pada mata uang asing.Sebagai akibatnya,muncullah peristiwa kriminal lainnya,yaitu perdagangan ilegal mata uang dolar AS.Alternatif lain seprrti pinjaman tidaklah mudah untuk dilakukan.Pinjaman ke dana moneter internasional (IMF) baik adanya karena membantu kesulitan.Namun,diperlukan perencanaan dan manajemen yang bagus agar terhindar dari masalah yang lebih besar.Utang Argentina hari ini bukanlah utang yang angkanya kecil,namun besar dan menguras habis kas mereka.
ADVERTISEMENT