Inovasi Jamban Umum Pintar Menggunakan Aplikasi Berbasis Teknologi

Trimo Pamudji Al Djono
Konsultan di lembaga pembangunan international dan dosen
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2020 8:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Trimo Pamudji Al Djono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap masa selalu saja ada inovasi baru yang dibangun oleh orang-orang kreatif. Orang kreatif tidak pernah lelah untuk berinovasi.
ADVERTISEMENT
Kali ini saya bertemu dengan anak-anak muda yang tertarik dengan urusan toilet atau jamban, urusan kotoran manusia yang selama ini dianggap menjijikan. Menjijikan karena kotor, jorok, dan bau. Mereka yang bekerja di bidang ini sering dianggap orang rendahan dan jadi bahan olok-olok.
Bagi orang yang tidak pernah bekerja di dunia yang mengurusi sanitasi, utamanya urusan kotoran manusia memang hal ini terkesan jorok, walau tidak demikian kenyataannya.
Saya teringat tulisan lucu yang djumpai di belakang bak truk sedot wc: “taimu (kotoranmu) adalah duitku”. Bagi mereka, urusan kotoran manusia adalah urusan pekerjaan yang dapat menghasilkan uang.
Urusan toilet kotor paling nyesek dirasakan oleh perempuan, apalagi saat menstruasi. Belum lagi wanita hamil dan/atau orang tua yang mempunyai anak bayi. Walau laki-laki pun sebenarnya punya keluhan yang sama terkait kenyamanan menggunakan toilet.
ADVERTISEMENT
Joroknya toilet umum di lokasi wisata
Kembali ke anak-anak muda tadi, saya kenal mereka berasal dari lulusan perguruan tinggi top di negeri ini dan diantaranya jebolan luar negeri, mereka bercerita mengenai awal ide membuat sebuah platform teknologi yang mengurusi toilet.
Berawal dari hobi jalan-jalan ke berbagai lokasi wisata di Indonesia dan belahan dunia, mereka mengeluh manakala harus pergi ke toilet atau jamban umum. Tiap toilet yang mereka jumpai kondisinya sangat buruk: jorok, kotor, dan tentu bau. Beberapa toilet malah tidak tersedia air bersih. Kondisi ini nampak umum dijumpai di lokasi wisata di Asia, termasuk di Indonesia.
“Siapa sih ini yang musti tanggung jawab menyediakan toilet bersih dan memeliharanya?”, begitu kira-kira pertanyaan yang muncul dalam benak mereka.
ADVERTISEMENT
Munculnya gagasan toilet bersih
Entah mulai dari siapa muncul gagasan mengenai pengelolaan toilet bersih ini, namun mereka melihat ada peluang besar dan gak main-main untuk mewujudkan gagasan tersebut dalam skala yang lebih luas: Indonesia!
Beberapa pertanyaan kritis pun muncul terkait bagaimana membantu warga agar toilet ini menghasilkan pendapatan? Bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu pemantauan berkala pada toilet tersebut? Dan sebagainya?
Hal yang kemudian dilakukan adalah membuat tim kecil yang kemudian bersepakat untuk mendirikan perusahaan sebagai wadah mereka berkumpul dan bekerja. Perusahaan ini bernama PT. Jawara Bersih Nusantara selanjutnya disingkat Jamban.
Mereka mengklaim bahwa Jamban adalah perusahaan sanitasi pertama di Indonesia yang berfokus pada toilet umum, menyediakan fasilitas toilet umum yang bersih, sehat, aman, dan didukung oleh teknologi berbasis aplikasi mobile yang sangat mudah untuk digunakan.
ADVERTISEMENT
Smart toilet berbasis teknologi
Proyek pertama ditangai Jamban adalah pemugaran toilet umum di lokasi wisata Taman Sari Yogyakarta. Mereka menemukan bahwa sejumlah kasus wisatawan mancanegara merasa kecewa dan tak nyaman saat hendak menggunakan toilet di area destinasi Yogya. Hal ini menjadi perhatian Dinas Pariwisata setempat beberapa tahun terakhir. Sebab pengelolaan biasanya masih ditangani swadaya masyarakat dengan anggaran seadanya.
Kampung wisata Taman Sari yang masih masuk area cagar budaya dalam kompleks Keraton Yogya, Dinas Pariwisata bersama Keraton Yogya menggandeng Jamban untuk menggarap sejumlah toilet yang ada di tengah pemukiman penduduk karena ingin toilet yang ada tak sekedar berstandar internasional tapi juga didukung teknologi.
Tampak dalam toilet yang sudah direnovasi oleh Jamban di Taman Sari
Toilet di tengah kampung Taman Sari itu meski hanya berukuran tak lebih dari 2 x 2 meter dinilai sudah memenuhi standar internasional. Selain kering dan wangi, di dalam toilet yang bersebelahan dengan Sanggar Batik Kalpika Taman Sari tersebut menyediakan closet duduk, wastafel, jet-shower, eco-washer, sanitizer, exhaust, hingga panel LCD yang menampilkan iklan seputar produksi kerajinan penduduk di Taman Sari. Standar toilet ini tentu jauh lebih tinggi dari toilet standar pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Secara bertahap, tata toilet di Taman Sari ini akan dibuat berstandar internasional dan nyaman bagi wisatawan," kata Rudy Wahyu selaku Chief DBO.
“Toilet yang dibangun Jamban menerapkan sistem pembayaran cashless bagi pengguna dan letak toilet-toilet dapat dilacak dengan mudah keberadaannya menggunakan aplikasi”, lanjutnya
Jamban mengembangkan platform online terintegrasi yang menyediakan akses mudah ke toilet umum yang bersih, sehat, dan aman bagi pengguna, pembersih, pemilik, dan didukung oleh sistem yang sangat bersih dan terstandarisasi.
Didorong oleh dampak sosial
Dalam laman situs Jamban, mereka mengatakan bahwa 99,5% orang menganggap toilet bersih itu penting dan 90,4% orang sulit menemukan toilet umum yang bersih.
Diluar itu di Indonesia memiliki permasalahan di bidang sanitasi khususnya toilet umum baik dari segi desain, perilaku pengguna, perawatan, dan komitmen pengelolaan pemilik toilet.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Jamban mengatakan bahwa sanggup memberikan solusi dalam hal pengembangan platform online terintegrasi yang menyediakan akses mudah ke toilet umum yang bersih, sehat, dan aman bagi pengguna, pembersih, pemilik, dan didukung oleh sistem “deep clean” dan terstandarisasi.
Profil Jamban dan Moto Toilet BErsih untuk Indonesia
Jamban memiliki model bisnis B2B2C (Business to Business to Consumers) di mana orang dapat mengunduh aplikasi jamban untuk menemukan toilet yang aman dan bersih. Juga, secara bersamaan terkait dengan Covid-19 bersedia bekerja sama dengan perusahaan untuk memelihara “Toilet Normal Baru” di daerah yang dianggap strategis.
Selanjutnya saya mikir, kalau Jamban ini sudah siap dengan tim dan teknologinya, maka mereka tentu dapat membantu program-program yang dijalankan pemerintah untuk mengatasi kekumuhan terkait dengan buruknya sanitasi. Bahkan untuk pengembangan teknologi, mereka seharusnya dapat mengaplikasikan teknologi tersebut tidak hanya untuk sektor sanitasi, namun juga bisa membantu sektor air bersih dan lainnya.
ADVERTISEMENT
So, kapan lagi Indonesia maju dalam urusan sanitasi dan air bersih kalau tidak dimulai saat ini?
Trimo Pamudji Al Djono (Pelaku dan pemeduli program air bersih dan sanitasi)