KKN UAD: Daya Tarik Potensi Wisata Petilasan Kuno Kabupaten Pertama Pacitan

tresnafitriaini2
Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Konten dari Pengguna
28 Februari 2023 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari tresnafitriaini2 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN UAD Survei Petilasan Kabupaten Pertama Desa Sukoharjo
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN UAD Survei Petilasan Kabupaten Pertama Desa Sukoharjo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode ke-101 unit II.C.3 terjun dalam penyelenggarakan acara TIRTOWENING sebagai peringatan Hari Jadi Kota Pacitan ke-278.
ADVERTISEMENT
Acara ini berlangsung pada tanggal 18/2/2023, pukul 20.00 dengan mengadakan pengajian akbar di Balai Desa Sukoharjo, dilanjutkan pengambilan Tirtowening pukul 24.00. Tirtowening diambil dari kata “Tirta” yaitu air dan “Bening” yaitu bersih. Acara ini termasuk upacara adat pengambilan air bersih di Petilasan Sumur Njero. Keesokan harinya (19/2/2023) pukul 08.00 anggota KKN ikut serta dalam Kirab Tirtowening di Makam Notopuro.
Prosesi Pengambilan Tirtowening di Petilasan Sumur Njero dengan sakral.
“Petilasan Kabupaten Pertama Raden Tumenggung Notopuro berada di RT 01 / RW 01 Dusun Ngerjoso. Dusun tersebut juga sebagai tempat kita melaksanakan KKN saat ini”, ucap Mikhail, Ketua Unit II.C.3. (Kamis, 18/2/2023)
Petilasan ini berupa “Sumur Njero” atau “Sumur Keramat”. Terdapat empat buah batu umpak yang tertulis Aksara Jawa, tetapi tulisan tersebut sudah hilang karena faktor usia yang sudah tua. Keberadaan sumur ini menyimpan berbagai cerita mistis yang mempunyai banyak manfaat. Air dari sumur dapat digunakan untuk berbagai keperluan desa dan upacara adat peringatan Hari Jadi Pacitan tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Petilasan Sumur Njero sebagai salah satu potensi wisata ritual Desa Sukoharjo. Masyarakat luar daerah dapat berkunjung kesini bertemu dengan juru pakuncen yang bernama Joko Wibowo.
Prosesi Pengantaran Tirtowening ke Balai Desa Sukoharjo
Tidak lupa, ketika memasuki Sumur Njero adab harus diperhatikan seperti mengucap uluk salam, guna keselamatan kita bersama. Upacara berjalan dengan lancar dan meriah, peran pemerintah desa dan masyarakat membuahkan hasil yang maksimal.
Petilasan Sumur Njero ini cocok untuk dijadikan sebagai wisata religi, karena merupakan nilai tambah tersendiri yang menjadi keunggulan. Maka, peran serta partisipasi perangkat daerah dan masyarakat setempat harus peka, bersinergi, saling mengisi, dan melengkapi. Keberhasilan dari objek wisata petilasan tersebut memberi dampak keuntungan dan kejayaan masyarakat daerah setempat.
Gambar Petilasan Sumur Njero Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Pacitan, Jawa Timur