Pemijahan Ikan Nila secara Alami untuk Budidaya

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
Konten dari Pengguna
4 November 2023 8:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemijahan Ikan Nila secara Alami, Foto Pixabay/1CzPhoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemijahan Ikan Nila secara Alami, Foto Pixabay/1CzPhoto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemijahan ikan nila secara alami perlu diketahui untuk budidaya di rumah. Ikan nila jadi salah satu jenis ikan yang banyak dipelihara. Perkembangbiakan ikan nila dilakukan dengan cara bertelur.
ADVERTISEMENT
Telur ikan nila berwarna kekuningan dan mempunyai diameter 2,8 mm. Telur akan dierami selama 3-7 hari. Lantas, bagaimana cara pemijahan ikan nila yang dilakukan secara alami?

Pemijahan Ikan Nila secara Alami

Ilustrasi Pemijahan Ikan Nila secara Alami, Foto Pixabay/Sarangib
Berikut merupakan proses pemijahan ikan nila secara alami yang bisa dilakukan untuk budidaya. Berdasarkan buku Genetika dan Reproduksi Ikan, Gusrina, (2018:202), pemijahan dengan cara alami dapat dilakukan di kolam.
Ikan nila membutuhkan sarang dalam proses pemijahan. Sarang di buat di dasar kolam oleh induk jantan untuk memikat induk betina tempat bercumbu dan memijah, sekaligus merupakan wilayah teritorialnya yang tidak boleh diganggu oleh pasangan lain.

1. Persiapan Kolam

Kolam pemijahan luasnya harus disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan. Perbandingan jantan dan betina adalah 1:3 ukuran 250-500 gr perekor.
ADVERTISEMENT
Dengan padat penebaran 1 ekor/m2. Hal ini berdasarkan sifat ikan jantan yang membuat sarang berbentuk kobakan di dasar kolam dengan diameter kira-kira 50 cm dan akan mempertahankan kobakan tersebut dari ikan jantan lainnya.
Dinding kolam diupayakan kokoh dan tidak ada yang bocor agar mampu menahan air kolam. Ke dalam air kolam 70 cm. Dasar kolam dilakukan pengolahan, pembuatan kemalir, pemupukan dan pengapuran.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana dasar kolam berlumpur untuk pembuatan sarang dan meningkatkan kesuburannya agar cukup tersedia pakan alami untuk konsumsi induk dan larva hasil pemijahan

2. Pengairan

Selama proses pemijahan ikan membutuhkan suasana parameter kualitas air yang sesuai yaitu oksigen terlarut > 5 ppm, pH > 5, suhu 20- 30°C dan NH31 ppm.
ADVERTISEMENT
Untuk menciptakan kondisi seperti tersebut, pengairan kolam harus dilakukan dengan pengaturan yang baik. Air pemasukan terus menerus dialirkan dengan debit 2-5 liter/menit untuk luasan kolam 200 m².

3. Pemberian Pakan

Meskipun kolam telah dipupuk dan tumbuh subur pakan alami, pemberian pakan tambahan mutlak diperlukan.
Pemberian pakan tambahan dimaksudkan untuk menjaga stabilitas produktivitas induk karena selama masa inkubasi telur 3-4 hari induk berpuasa sehingga pada proses pemijahan harus cukup cadangan energi dari pakan ikan.
Pakan tambahan dapat berbentuk dedak, bungkil kedelai, bungkil kacang atau pellet. Pellet dapat diberikan 3-6% per hari dari bobot induk. Selama proses pemijahan +7 hari dan pasca inkubasi telur yaitu setelah hari ke 8-12.
Demikian proses pemijahan ikan nila secara alami untuk budidaya. Pastikan untuk membuat kolam ikan cukup luas supaya ikan nila bisa melakukan pemijahan dengan baik. (Eln)
ADVERTISEMENT