Komparasi: Kunjungan Raja Faisal 1970 dan Raja Salman 2017

22 Februari 2017 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Raja Faisal dan Raja Salman (Foto: Wikimedia Commons)
Seskab Pramono Anung menyebut bahwa kunjungan Raja Arab Saudi yang akan dilakukan awal Maret nanti merupakan yang pertama sejak tahun 1970.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Presiden RI Soeharto menerima rombongan Raja Faisal bin Abdulaziz langsung pada 10 Juni 1970 di Bandara Internasional Kemayoran, yang kini sudah tak lagi ada.
Ada beberapa hal yang membedakan kunjungan saat itu dengan yang akan dilakukan pada awal bulan depan. Berikut komparasi yang dirangkum kumparan tentang hal tersebut.
Raja Faisal (kiri) (Foto: Flickr)
Tujuan
Raja Faisal bin Abdulaziz
Salah satu hal yang menjadi perhatian kedua negara di pertemuan pada tahun 1970 adalah peletakan fondasi hubungan kedua negara.
Salim Segaf Al-Jufrie, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi di tahun 2008 menyatakan bahwa kunjungan Raja Faisal tersebut membuka babak baru hubungan kedua negara. Secara formal, hubungan kedua negara disebutnya baru dimulai di tahun 1950 setelah pembukaan Kedubes RI di Jeddah. Pertemuan Faisal dan Soeharto memperkuat hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertemuan itu dilanjutkan dengan pertemuan antara Dubes RI Aminuddin Aziz dan Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Omar Saqqaf di tahun yang sama. Keduanya menandatangani Kerjasama Persahabatan yang menjadi instrumen dasar dalam pengembangan hubungan kedua negara, termasuk ekonomi, pendidikan, informasi, dan transportasi.
Di kunjungan Raja Faisal itu pula Soeharto sempat menyatakan kepeduliannya soal isu Israel-Palestina. Dikutip dari buku Islamic Attitudes to Israel karya Efraim Karsh, Presiden Soeharto secara terbuka memberikan dukungan tegas terhadap perjuangan sah negara-negara Arab melawan agresi Israel dalam War of Attrition melawan Mesir, Suriah, Palestina, dan Yordania.
Raja Salman bin Abdulaziz (Foto: Hamad I Mohammed/Reuters)
Raja Salman bin Abdulaziz
Sedangkan, dalam kunjungannya kali ini, kedua negara bertujuan untuk mempererat kerjasama di bidang ekonomi. Salah satunya menyambut investasi Arab Saudi di bidang energi.
ADVERTISEMENT
"Dan dalam kunjungan ini nanti akan ditandatangani investasi Saudi Arabia di Indonesia, Saudi Aramco di Cilacap senilai 60 juta dolar AS," ungkap Pramono di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/2).
Salah satu tujuan investasi itu adalah untuk perluasan kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Cilacap, Jawa Tengah.
Namun kali ini, selain memperkuat hubungan ekonomi, Raja Salman juga berniat untuk berlibut di Pulau Bali. Justru, masa liburan ini akan lebih panjang ketimbang kunjungan kerjanya.
Rombongan
Raja Faisal bin Abdulaziz
Kunjungan Arab Saudi waktu itu berlangsung selama tiga hari.
Rombongan Sri Baginda Raja Faisal bin Abulaziz saat itu hanya menggunakan satu pesawat.
Raja Salman bin Abdulaziz
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rencana kunjungan Raja Salman bulan depan akan berlangsung selama 9 hari, dengan tiga hari di Jakarta dan enam hari di Bali.
Rombongan tersebut direncanakan membawa 1.500 orang, dengan 10 menteri dan 25 pangeran kerajaan.
Kunjungan ini akan menggunakan 7 pesawat wide body, yaitu Boeing 747, 777, dan 737.
Tempat yang Dikunjungi
Raja Faisal bin Abdulaziz
Pada tahun 1970, kunjungan Raja Faisal hanya berlangsung di Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soeharto.
Pertemuan pun hanya terbatas dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, tanpa melakukan kunjungan-kunjungan wisata yang berlebihan.
Raja Faisal saat kunjungan di 1970 (Foto: Islam, Nationalism and Democracy/Mohammad Natsir)
Raja Salman bin Abdulaziz
Sedangkan, kunjungan Raja Salman justru memiliki perjalanan liburan yang berpotensi menghabiskan dana hingga ratusan milyar rupiah.
ADVERTISEMENT
Raja Salman, bersama 1.500 delegasi lainnya, berencana menghabiskan lebih banyak waktu kunjungan untuk berwisata di Bali.
Berkaca dari kunjungan-kunjungan sebelumnya, Raja Salman yang selalu menuntut pengawalan yang ketat, kualitas penginapan terbaik, bahkan hingga transportasi yang terdiri dari ratusan mobil pengawal, tentu saja berbeda dengan kunjungan Raja Faisal, yang apabila dilihat dari kacamata saat ini, terasa memertahankan kesan low profile.
Infografis Keluarga Kerajaan Arab Saudi (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
Baca: