Lifestyle Sufi Menurut Jalaluddin Rumi

Muhammad Thaufan Arifuddin
Pengamat Media dan Politik. Penggiat Kajian Filsafat, Mistisisme Timur dan Cultural Studies. Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
15 September 2023 14:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Thaufan Arifuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Muhammad sebagai teladan para sufi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad sebagai teladan para sufi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaya hidup (lifestyle) Islam mencakup semua aspek kehidupan dan umumnya mengajarkan hidup seimbang, moderat, dan sederhana. Sebagian besar sufi hidup sederhana dan menjalani hidup mereka dengan disiplin seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad (SAW). Para sufi akan berusaha bersikap rendah hati, memiliki rasa maaf dan berhati dermawan tanpa syarat.
ADVERTISEMENT
Ada enam kualitas baik yang seorang sufi yang harus ditunjukkan kepada semua orang, tanpa memandang agama. Dia harus mengunjungi orang sakit, hadir saat ada yang meninggal, menerima undangan, menyambut hangat setiap orang dan bertindak dengan tulus kepada sesama.
Sufi saat bertemu dengan keluarga dipenuhi dengan kebahagiaan dan sukacita. Sufi juga menyatakan rasa terima kasih kepada manusia sebagaimana bersyukur kepada Allah. Sufi tidak memiliki kebencian dalam hati sebab kebencian adalah hijab menuju Tuhan. Sufi sangat mencintai dan menghormati orang tuanya, terutama Ibu.
Sufi membantu sesama dengan cinta kasih dan sangat peduli dengan kebutuhan orang lain. Sufi memiliki belas kasihan kepada yang muda dan menghormati yang tua. Sufi menganjurkan kepada kebaikan dan menjauhi kemunkaran.
Amalan baik adalah semua amalan sufi. Foto: Pexels
Sufi selalu berbuat baik kepada orang lain. Seorang Sufi sejati bukanlah orang yang makan kenyang ketika tetangganya kelaparan. Sufi berpandangan bahwa semua makhluk adalah ciptaann Allah, dan yang paling dicintai oleh Allah adalah mereka yang baik kepada ciptaan-Nya.
ADVERTISEMENT
Sufi mencintai anak yatim dan memberi makanan kepada yang miskin. Sufi tidak terlibat dalam pertengkaran dan permusuhan. Sufi menghindari rasa iri hati karena iri hati menghabiskan amal baik seperti api menghabiskan bahan bakar. Sufi juga tidak pernah menyakiti seorang yang beriman kepada Allah atau berlaku curang terhadapnya.
Pusara Jalaluddin Rumi, guru sufi di Barat dan Timur hari ini. Foto: Pexels
Sufi selalu berprasangka baik kepada orang lain dan menganggapnya sebagai ibadah yang baik. Sufi merawat anak perempuan dengan baik dan mendapatkan berkah dari mendidiknya saat tumbuh dewasa. Para Sufi membantu dan mendukung satu sama lain dalam menjalani jalan spiritual. Sufi berteman dengan baik dan dengan tujuan kebaikan.
Seorang sufi memiliki kelembutan dan akhlak yang baik. Sufi selalu mengutamakan sopan santun dan etika sebagai bagian dari iman. Sufi yang imannya paling sempurna adalah mereka yang memiliki karakter terbaik.
ADVERTISEMENT
Sufi selalu berpakaian dengan sederhana. Sufi tidak berinvestasi dalam keburukan dan kejahatan. Sufi tidak akan terlibat dalam praktik-praktik tidak etis seperti menetapkan harga yang berlebihan, memanfaatkan pelanggan yang naif, penghindaran pajak, dan berbohong. Sufi akan selalu menghormati tamu, tidak akan mengganggu tetangga dan selalu berkata baik. Sufi akan selalu senang makan bersama.
Masjid adalah pusat kedamaian para sufi. Foto: Pexels
Alhasil, menjalani lifestyle sufi tentu tidak mudah dan masih banyak lagi amalan sufi yang bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. Selamat mencoba resep hidup kaum sufi.