Bekerja Sambil Kuliah? Mari kita Belajar Tentang Self Management

tambara boyak
Seorang penuh ingin tahu tentang keilmuan psikologi dan budaya.
Konten dari Pengguna
13 Maret 2021 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari tambara boyak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tidak ada yang salah ketika seseorang untuk melanjutkan pendidikan
zoom-in-whitePerbesar
Tidak ada yang salah ketika seseorang untuk melanjutkan pendidikan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewasa ini mahasiswa bukan lagi hanyalah seorang pelajar biasa yang hanya belajar. Mahasiswa dianggap sebagai seorang manusia yang memasuki dunia orang dewasa dimana tanggung jawab, kemandirian, kreatifitas sudah dianggap mampu untuk dipikul sehingga banyak mahasiswa yang mulai sadar memanfaaatkan waktu luang untuk bekerja. Mahasiswa memutuskan untuk bekerja karena terkadang memiliki tuntutan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar daripada pemasukan yang didapatkan. beberapa kasus yang terjadi seperti mahasiswa yang kurang mampu, mahasiswa perantau yang memang tidak mendapat uang saku dari orang tuanya, dan ada mahasiswa yang orang tuanya meninggal. mahasiswa memiliki kebutuhan yang banyak seperti membeli buku, makan sehari-hari, membayar uang kos/kontrakan, membayar tagihan air & listrik, membeli pulsa untuk biaya komunikasi, biaya mengerjakan tugas dan lain sebagainya. ketika kebutuhan yang banyak ini tidak diimbangi dengan pemasukan yang cukup, mau tidak mau mahasiswa terpaksa untuk mencari sumber dana secara mandiri, yakni dengan bekerja. Selain karena keterpaksaan, ada juga mahasiswa yang bekerja dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman. Lalu bagaimanakah cara mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru pertama kali mereka kenal? Hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan? Bagaimana pengaruh pekerjaan terhadap perkuliahannya? Bagaimana mereka menjaga keseimbangan antara mengerjakan tugas kuliah dan tugas pekerjaan? Apa saja masalah-masalah yang muncul ketika mereka memasuki dunia pekerjaan?
ADVERTISEMENT
Mengendalikan diri sendiri secara langsung maka individu dapat menciptakan atau mengbuah isyarat berapa benda, barang, hal yang ada disekitar individu tersebut untuk mempengaruhi perilakunya. Dasar yang dibuat bagi diri kita sendiri adalah informasi yang kita punyai tentang diri kita sendiri dengan mengamati perilaku diri sendiri dan alasan-alasan yang melatarbelakanginya, individu akan mendapatkan informasi yang perlu untuk mengatur dirinya sendiri secara efektif.
Manajemen diri adalah suatu prosedur yang menuntut seseorang untuk mengarahkan atau mengatur tingkah lakunya sendiri. Pengelolaan diri akan lebih mudah dilakukan jika individu memiliki kematangan secara emosi, penalaran tinggi dan mampu mengelola stress yang terjadi pada dirinya. Mengelola diri (self management) berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dalam tingkatan yang terkendali. Kecakapan ini sangat bergantung pada kesadaran diri seseorang. Orang-orang yang buruk kemampuannya dalam ketrampilan ini akan terus -menerus bertarung melawan perasaan murung sedangkan orang yang dapat menangani perasaan dengan baik akan dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan. Inti dari kemampuan ini bukan menjauhi perasaan yang tidak menyenangkan agar selalu bahagia namun tidak membiarkan perasaan menderita berlangsung tak terkendali sehingga menghapus semua suasana hati yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Self management atau manajemen diri mengacu pada konsep pengaturan dan pengolahan diri. terdapat beberapa pendekatan yang berupaya untuk mendefinisikan manajemen diri. diantaranya adalah pendekatan affect, behavior and cognition (ABC) yang berusaha memahami konsep ini dengan mempertimbangkan interaksi antara perasaan, perilaku, dan pikiran dalam upaya pemahamannya. Manajemen diri melibatkan sikap mental yang positif dan tindakan positif yang membantu seseorang dalam menjalani kehidupannya sesuai dengan keinginannya, termasuk menyadari keterbatasan diri dan menyesuaikan cara hidup agar dapat mengakomodasi keterbatasan tersebut.
Pengelolaan self management bisa ditinjau dari pengelolaan perasaan, pikiran, dan perilaku dari manusia. Pengelolaan perasaan (affection) berupa emosi yang bisa memunculkan motivasi, pada subyek EP pengelolaan emosinya berupa mengolah perasaan kerepotan mengatur waktu dan tenaga untuk kuliah dan bekerja, juga mengolah bagaimana menghadapi pengaruh negatif bekerja terhadap nilai akademik, dan mengolah emosi subyek untuk tidak memikirkan lawan jenis yang bisa mengganggu rutinitasnya. Pengelolaan perasaan yang selanjutnya berupa sensasi yang bisa memunculkan motivasi, dan sensasi berupa dengan bekerja dia bisa mandiri secara finansial, dan bisa menikmati pekerjaan yang sedang dilakoni. Motivasi yang muncul adalah untuk bisa bekerja agar bisa membiayai kuliah dan hidupnya untuk bisa menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik. Dalam pengelolaan perilaku (behavior) berupa tindakan, reaksi, dan interaksi yang terdapat dalam respon atas stimulus internal atau eksternal. Reaksi untuk bisa bekerja sedangkan status masih menjadi mahasiswa yang harus melanjutkan perkuliahan adalah mengatur waktu agar tidak terjadi bentrok antara kuliah dan bekerja, sehingga sebagai mahasiswa harus bisa menjaga stamina agar bisa kuliah dan bekerja secara rutin dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga pola makannya. Dalam hal interaksi, hal-hal apa saja yang dilakukannya dalam beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan, melainkan menjelaskan karakteristik kepribadiannya yang aversif, yaitu cenderung diam dan mengalah ketika berinteraksi dengan orang-orang baru, tidak banyak menuntut selama hak-haknya terpenuhi. Pengelolaan pikiran (cognition) berupa ide, persepsi, kepercayaan, nilainilai, keputusan dan harapan yang dimiliki individu. Persepsi tentang bekerja sambil kuliah adalah ketakutan kuliahnya terbengkalai, dan hal ini biasa mulai dirasakannya ketika nilai IP nya menurun yang menimbulkan ketidakpuasan, namun seorang yang Tangguh harus bisa mengelola pikirannya untuk bisa menyeimbangkan antara kuliah dan bekerja sehingga bisa menyelesaikan pendidikan. Penting bagi yang akan menjalani untuk memiliki kepercayaan dan harapan bahwa dengan bekerja masalah finansialnya akan terselesaikan.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja yang mampu melakukan self management dalam hal mengelola perasaan, perilaku, dan pikiran dengan caranya sendiri. Dengan bekerja, seorang mahasiswa merasa harus mengatur pengeluarannya dengan bijak dan hal ini sudah dilakukannya. Hal ini dapat menimbulkan rasa bangga menjadi mahasiswa yang mandiri secara finansial yang berbeda dari kebanyakan temannya yang menggantungkan diri dari uang orang tuanya.
Semangat ya! :)