Membasuh Sesama

Tabitha Sihe Aglena
Mahasiswa Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang.
Konten dari Pengguna
29 April 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tabitha Sihe Aglena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Mengasihi. Foto: Kelly Sikkema / Unsplash
Seseorang yang memiliki kesadaran sosial dapat muncul karena intelegensi sosial atau kepekaan dalam melakukan tindakan untuk menghadapi realitas sosial yang dihadapi, demikian pernyataan Paulo Freire (Abute, 2019). Baru-baru ini viral video akun TikTok @enambelaskuuu pada (17/2/2024) memperlihatkan seorang bocah yang peduli dengan pria yang salah kiblat di masjid, tindakan bocahy tersebut menuai banyak pujian dari warganet, karena peka dengan keadaan sekitar. Individu dapat memperoleh kesadaran sosial melalui kemampuan memahami kebutuhan di sekitarnya dan dapat juga melalui media lain seperti media sastra. Karya sastra mengandung makna dan pelajaran yang dapat diambil untuk merefleksikan kenyataan kehidupan. Salah satu jenis karya sastra yang dapat dinikmati dan didengar yaitu lagu, lagu memiliki lirik-lirik yang mengandung puisi yang mengangkat tema kesadaran sosial.
ADVERTISEMENT
Hindia merupakan nama panggung musisi yang bernama Baskara Putra, lagu-lagu Hindia bergenre Indonesian Indie. Dalam karya-karyanya Hindia menulis lagu yang sesuai dengan kenyataan kehidupan saat ini. Lagu “Membasuh” karya Hindia feat Rara Sekar merupakan salah satu lagu yang membahas kesadaran sosial bagi masyarakat, liriknya menceritakan tentang keikhlasan dalam memberi tanpa mengharapkan kembali. Permasalahan manusia saat ini mengenai ekspektasi yang dibuatnya sendiri, mengharapkan apa perasaan, waktu, materi, dan tenaga yang diberikan membuahkan hasil yang manis. Padahal tidak semua hal yang ditabur akan dituai dari tempat yang sama dan selalu dalam keadaan yang baik.
Pendengar lagu “Membasuh” merasakan lebih tenang dan liriknya mengajarkan arti kehidupan untuk ikhlas menerima apa yang sudah diberi dan terus memberi apa yang dapat diberi dalam kehidupan. Makna yang ada dalam lagu “Membasuh” diharapkan mampu menyadarkan pendengarnya supaya jangan berharap pada dunia mengenai perasaan, waktu, materi, dan juga tenaga yang sudah diberikan pada orang lain akan kembali. Hal ini seringkali membuat kecewa karena hasilnya justru tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Lagu “Membasuh” dapat memberikan kesadaran pada pendengarnya.
ADVERTISEMENT
Kesadaran menurut Paulo Freire merupakan kunci yang harus ada pada masyarakat supaya perubahan dapat tercapai. Masyarakat yang memiliki kesadaran akan lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Kesadaran sosial memberikan proses dan perubahan diri dari kesadaran satu ke kesadarn yang lain melalui pendidikan sosial.
Paulo Freire mengelompokkan kesadaran manusia terbagi menjadi tiga yaitu kesadaran magis, kesadaran naif, dan kesadaran kritis. Kesadaran magis adalah kesadaran sosial yang tidak dapat melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Kesadaran magis menghadapi faktor non manusia, alam, dan supranatural sebagai penyebab ketidakberdayaan masyarakat. Tanda dari kesadaran ini adalah penerimaan yang tidak kritis dan mendalam akan dunia. Kesadaran ini melihat kemiskinan, kebodohan dan penindasan sebagai takdir yang tak terelakkan dan keadaan alami yang murni. Kesadaran naif ini adalah keadaan kesadaran yang melihat "sisi manusia" sebagai sumber masalah sosial. Masalah etika, kreativitas, dan kebutuhan untuk mencapai hasil terlihat dalam kesadaran ini sebagai penentu perubahan sosial. Oleh karena itu, masyarakat sendiri yang bertanggung jawab untuk menganalisis penyebab kemiskinan sosial. Kesadaran kritis, yang melihat banyak aspek sistem dan struktur sebagai akar penyebab masalah (Duryat, 2020).
ADVERTISEMENT
Melalui lirik “Telah ku sadar hidup bukanlah perihal mengambil yang kau tebar sedikit air yang kupunya milikmu juga bersama” pendengar dapat memperoleh makna melalui lirik tersebut bahwa hidup tidak selalu seperti hukum tabur dan tuai, karena ekspektasi akan mengecewakan manusia jika tidak berbuah manis. Melalui lirik tersebut juga mengajarkan pada pendengar untuk mau berbagi pada sesama manusia, karena apa yang dimiliki bisa jadi milik mereka juga bersama, untuk itu pendengar diharapkan mau berbagi dengan sesama dalam keadaan apapun. Kesadaran naif melihat aspek kesadaran manusia sebagai penyebab masalah dalam masyarakat. Manusia saat ini cenderung mengharapkan pada manusia mengenai apa yang diberikan seperti, perasaan, materi, dan tenaga dapat diperoleh kembali.
Terkadang manusia juga tidak bersyukur atas apa yang sudah diterima, atau bahkan manusia juga menjadi lupa dengan apa yang telah diterima, sehingga tidak memikirkan manusia lain disekitarnya untuk saling berbagi. Permasalahan ini muncul dari kurangnya kesadaran manusia itu sendiri. Dengan demikian lagu “Membasuh” dapat membantu menyadarkan pendengarnya dan menuju pada perubahan sosial yang lebih baik dan lebih peduli pada sesama manusia.
ADVERTISEMENT