Pensiunan Jadi Manusia Silver, Kenapa Bisa?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
28 September 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiba-tiba viral. Saat seorang pensiunan polisi jadi manusia silver. Untuk meminta-minta dan sayangnya terjaring razia Satpol PP di Semarang Barat. Dia telah mengabdi dan bertugas selama 19 tahun dengan pangkat terakhir Aipda. Akibat impitan ekonomi, terpaksa mengemis menjadi manusia silver. Itu berarti, uang pensiunnya tidak cukup?
ADVERTISEMENT
Adalah fakta, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan. Maka riset membuktikan bahwa 9 dari 10 pekerja Indonesia saat ini sama sekali tidak siap untuk pensiun. Masa pensiun, masa tidak bekerja lagi di hari tua akhirnya jadi momok yang menakutkan. Saat bekerja jaya tapi saat pensiun merana.
Hari ini, mungkin masih banyak pensiunan yang jadi manusia silver di daerah lain. Terpaksa jadi ojek online atau berdagang warung kecil. Itu semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Uang pensiun dianggap tidak cukup. Lalu, bagaimana dengan mereka yang hari ini masih bekerja?
Pensiunan jadi manusia silver. Apa artinya?
Bila disadari intinya, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang akan bekerja terus. Cepat atau lambat,masa pensiun itu pasti tiba. Oleh karena itu, masa pensiun harus disiapkan. Purnawirawan dan ASN yang mendapat uang pensiun dari negara saja tidak cukup. Apalagi yang pekerja swasta bila tidak mempersiapkannya? Apa mau jadi "manusia silver" di hari tua?
ADVERTISEMENT
Masa pensiun itu bukan gimana nanti. Tapi nanti gimana? Setidaknya ada 5 alasan kenapa seorang pekerja harus menyiapkan masa pensiunnya sendiri:
1. Biaya hidup yang tinggi dari tahun ke tahun seiring laju inflasi. Sederhananya begini, hari ini harga sepiring nasi di warteg bisa jadi akan dua atau tiga kali lipat dari sekarang saat masa pensiun. Semakin naik terus ke depannya.
2. Panjangnya masa pensiun yang dijalani seseorang. Maka butuh biaya yang besar. Apalagi angka harapan hidup orang Indonesia saat ini mencapai 72 tahun. Bila pensiun di usia 55 tahun, maka masih ada 17 tahun masa kehidupan. Lalu, dari mana biaya hidupnya selama itu?
3. Tidak pastinya kondisi keuangan seseorang di masa pensiun. Saat bekerja kaya tapi tidak menjaminan di masa pensiun tetap sejahtera. Bahkan tidak sedikit pensiunan justru jadi miskin. Atau pensiunan yang mengalami masalah keuangan. Asetnya habis dan dijual. Hanya untuk biaya hidup saat pensiun.
ADVERTISEMENT
4. Masalah kesehatan butuh biaya besar. Semakin tua seseorang lazimnya makin berpotensi mengidap penyakit. Lalu, dari mana uang untuk membeli obat dan membayar RS bila sakit di masa pensiun?
5. Ingin mempertahankan gaya hidup dan nafsu konsumtif. Bila terjadi pada saat bekerja tentu tidak masalah. Tapi bila di masa pensiun dari mana sumber dananya?
Maka atas 5 alasan di atas, setiap pekerja harus mulai mempersiapkan masa pensiunnya sendiri. Jangan sampai saat pensiun jadi "manusia silver" akibat masalah keuangan di masa pensiun. Agar tidak bergantung pula kepada orang lain di hari tua.
Bagaiman nasib pensiunan di Indonesia?
Pensiunan jadi manusia silver. Artinya, siapa pun yang hari ini masih bekerja harus berani mempersiapkan masa pensiun. Mulai mengikuti program pensiun, dengan menyisihkan sebagian gaji untuk masa pensiun. Menabung sejumlah dana untuk masa pensiunnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana cara mempersiapkan masa pensiun?
Tentu ada banyak cara, asal spiritnya untuk ketersediaan dana di masa pensiun. Dan salah satu caranya adalah mengikuti program pensiun DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang ada di pasaran. Selain menyisihkan dana secara rutin ditambah hasil investasi selama jadi peserta DPLK. Maka uang pensiun yang diperoleh saat pensiun jadi lebih besar. Hingga masa pensiun pun jadi lebih sejahtera. Tidak mengalami masalah keuangan di hari tua.
Sekali lagi, siapa pun pasti akan pensiun. Tidak ada orang bekerja seumur hidup. Maka jangan sampai jaya saat bekerja. Tapi merana di saat pensiun. Agar tidak jadi manusia silver di masa pensiun. Maka jangan remehkan masa pensiun. Karena masa pensiun bukan soal sepele. Tapi harus dipersiapkan sejak dini. Mumpung masih ada waktu, mumpung masih bekerja. Jangan sampai tidak sejahtera di masa pensiun.
ADVERTISEMENT
Karena pensiun bukan soal waktu. Tapi soal keadaan. Mau seperti apa di masa pensiun? Sejahtera atau tidak, hanya itu pilihannya. #LiterasiDanaPensiun #EdukasiPensiun #EdukatorDanaPensiun #DanaPensiun #DPLK #YukSiapkanPensiun