Harmonisnya Masyarakat Linggoasri Dalam Moderasi Beragama

Syahrurizal Januarta
Mahasiswa UIN Gus Dur
Konten dari Pengguna
30 September 2023 21:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahrurizal Januarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Arif Rachman
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Arif Rachman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Linggoasri adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, telah menjadi contoh untuk bagaimana harmonisnya dalam moderasi beragama. Masyarakat Linggoasri, yang terdiri dari berbagai agama dan kepercayaan, telah berhasil menjaga kerukunan dan keberagaman dengan baik. Masyarakat Linggoasri, Tercatat ada empat agama yang aktif dianut oleh Masyarakat Linggoasri hingga saat ini. Diantaranya adalah Islam, Hindu, Buddha, dan Katolik. Di Desa Linggoasri, dalam sebuah keluarga kecil, bisa saja terdapat dua atau lebih agama yang berbeda. Hal ini terjadi karena masyarakat setempat menekankan bahwa agama adalah kebutuhan pribadi. Maka ketika terjadi percintaan di antara dua penduduk dengan agama yang berbeda, mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Walaupun banyak perbedaan dalam menganut agama mereka tetap berinteraksi secara harmonis dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Di Desa Linggoasri sendiri terdapat lima Dukuh yang memiliki beragam kepercayaan yang dianut oleh penduduknya. Lima Dukuh tersebut adalah, pertama, Dukuh Bojong Larang, total semua penduduknya berjumlah 213 orang, yang mayoritasnya beragama Islam. Kedua, ada Dukuh Sadang yang penduduknya berjumlah 597 orang dengan mayoritas muslim dan hanya dua orang yang memeluk agama Hindu.
Kemudian Dukuh Linggo total semua penduduknya ada 507 orang dengan 223 orang beragama Hindu, 281 beragama Islam, 2 orang beragama Budha dan 1 orang beragama Katolik. Dukuh Yosorejo berjumlah 402 orang dengan 20 orang beragama Hindu dan 382 beragama Islam. Dan dukuh terakhir Dukuh Rejosari semua penduduknya berjumlah 296 orang hanya 5 orang yang memeluk agama Hindu.
ADVERTISEMENT
Interaksi mereka didasarkan pada prinsip-prinsip moderasi beragama, di mana setiap individu memiliki kebebasan untuk menjalankan keyakinannya sambil menghormati kepercayaan dan budaya orang lain.
Tujuan utama interaksi ini adalah untuk menjaga kerukunan antar beragama, mengurangi konflik, dan mempromosikan toleransi di antara masyarakat Linggoasri. Masyarakat Linggoasri mencapai ini melalui dialog antaragama yang terbuka, pendidikan agama yang inklusif di sekolah-sekolah, dan kerjasama dalam acara keagamaan bersama. Mereka juga sering mengadakan diskusi publik tentang isu-isu agama dan budaya untuk memahami perbedaan mereka. Keharmonisan dalam moderasi beragama di Linggoasri tidak hanya menciptakan kedamaian, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola keragaman agama dengan bijaksana.
Dok. Bramantyo
Desa Linggoasri sendiri telah ditetapkan menjadi desa sadar kerukunan oleh Kementerian Agama Jawa Tengah pada hari Sabtu, 29 April 2023. Yang bertepatan dengan Tradisi kirap Gunungan dalam perayaan Syawalan. Dengan memahami dan menghormati perbedaan satu sama lain, masyarakat Linggoasri telah berhasil menciptakan lingkungan yang damai.
ADVERTISEMENT