news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Belajar dari Eropa: Bersih Itu Tanggung Jawab Semua Orang!

Syaefunnur Maszah
Sedang riset IM Doktoral, Sekretaris Jenderal Parsindo, & Wakil Ketua DPC Peradi.
16 Maret 2025 2:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syaefunnur Maszah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Kuliner bersih dan nyaman di Paris (Foto: Dok. Syaefunnur Maszah)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Kuliner bersih dan nyaman di Paris (Foto: Dok. Syaefunnur Maszah)
ADVERTISEMENT
Dalam 'business trip' saya ke kota-kota di Eropa seperti Paris, London, Milan, Amsterdam, Zurich, Frankfurt, dan Monte Carlo, saya menemukan pengalaman yang menarik dalam hal kebersihan di ruang publik, khususnya di food court. Di berbagai kota ini, ada kebiasaan yang tampak sederhana tetapi sangat berdampak: pengunjung food court terbiasa membersihkan meja mereka sendiri, membuang sisa makanan ke tempat sampah, dan mengembalikan peralatan makan ke tempat yang telah disediakan.
ADVERTISEMENT
Praktik ini bukan sekadar soal kerapihan, tetapi mencerminkan budaya disiplin dan tanggung jawab sosial. Masyarakat di kota-kota tersebut terbiasa mengelola kebersihan secara mandiri, tanpa harus menunggu petugas membersihkan meja mereka. Di Zurich dan Amsterdam, misalnya, hampir tidak ada staf yang bertugas membereskan meja pelanggan di food court atau restoran swalayan. Semua orang, dari pekerja kantoran hingga wisatawan, tahu bahwa mereka harus membersihkan sisa makanan dan mengatur peralatan makan sebelum pergi.
Kebersihan yang terjaga membawa manfaat besar, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga ekonomi. Dengan mengurangi ketergantungan pada petugas kebersihan di food court, biaya operasional bisa ditekan sehingga harga makanan lebih kompetitif. Di Monte Carlo, konsep ini diterapkan dengan sangat baik di restoran cepat saji di pusat perbelanjaan, di mana kebersihan tetap terjaga meskipun pengunjung datang dari berbagai latar belakang budaya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, praktik ini menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi semua orang. Tidak ada meja yang kotor atau sisa makanan yang mengganggu pengunjung berikutnya. Hal ini meningkatkan pengalaman bersantap dan membangun rasa saling menghormati di antara pelanggan. Di Frankfurt dan Milan, kesadaran ini bahkan terlihat di tempat-tempat umum lain seperti taman dan stasiun kereta, di mana orang-orang selalu memastikan sampah mereka dibuang pada tempatnya.
Ada beberapa faktor yang mendukung praktik ini bisa berjalan dengan baik. Pertama, sistem yang dibuat sangat jelas dan mudah diikuti, dengan tempat sampah dan area pengembalian peralatan makan yang tersedia di berbagai sudut. Kedua, ada edukasi sejak dini, baik di sekolah maupun dalam keluarga, mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Ketiga, penegakan aturan yang konsisten, di mana pelanggaran seperti membuang sampah sembarangan bisa dikenai denda yang cukup besar, seperti di Paris dan London.
ADVERTISEMENT
Jika kebiasaan ini diterapkan lebih luas di Indonesia, dampaknya akan sangat positif. Tidak hanya meningkatkan standar kebersihan di ruang publik, tetapi juga membangun budaya disiplin dan tanggung jawab kolektif. Bayangkan jika di food court pusat perbelanjaan di Jakarta atau Surabaya, semua pengunjung terbiasa membuang sisa makanan mereka sendiri dan mengembalikan peralatan makan. Ini tidak hanya membuat lingkungan lebih bersih, tetapi juga memberikan contoh positif bagi generasi muda.
Namun, tentu ada tantangan dalam menerapkan kebiasaan ini. Dibutuhkan perubahan pola pikir, sistem yang mendukung, serta edukasi yang berkelanjutan. Sebagai langkah awal, pengelola food court bisa mulai menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk pembuangan sampah dan pengembalian peralatan makan, serta mengedukasi pengunjung mengenai pentingnya peran mereka dalam menjaga kebersihan.
ADVERTISEMENT
Pengalaman dari kota-kota di Eropa menunjukkan bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas, tetapi tanggung jawab semua orang. Jika kita bisa mengadopsi kebiasaan ini dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya lingkungan yang lebih baik yang kita dapatkan, tetapi juga masyarakat yang lebih disiplin dan saling menghormati.