KKN 39 UNS: Workshop Ecoprint Guna Meningkatkan Ekonomi Kreatif Desa Ngesrep

Sutheta Putra Mahdani
Mahasiswa Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS
Konten dari Pengguna
7 Maret 2023 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sutheta Putra Mahdani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KKN 39 UNS bersama Ibu-Ibu PKK Dusun 3 dan 4, Desa Ngesrep di acara Workshop Ecoprint / Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
KKN 39 UNS bersama Ibu-Ibu PKK Dusun 3 dan 4, Desa Ngesrep di acara Workshop Ecoprint / Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOYOLALI – Minggu (12/2/2023), telah berhasil dilaksanakan Workshop Ecoprint di Desa Ngesrep, Tegalrejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Workshop dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu dari beberapa RT.
ADVERTISEMENT
Isu pencemaran lingkungan dan maraknya pembuangan limbah pakaian setelah pakai yang sulit terurai karena menggunakan bahan kimia, membuat Hida Ngirhanto Singgih memunculkan inovasi baru untuk meminimalisir kerusakan lingkungan dengan cara memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai primadona karya-karyanya.
Ecoprint dapat diaplikasikan di beberapa media. Cara pengaplikasiannya cukup sederhana, yaitu melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu, salah satunya kain kanvas.
Kain dilapis dengan plastik, kemudian tumbuhan yang digunakan diletakkan di atas kain. Plastik digunakan agar tidak terjadi kontak langsung antara palu–alat yang digunakan untuk menyetak warna–dengan zat warna daun karena dapat menyebabkan warnanya menempel pada palu.
Pemaparan Materi oleh Hida Ngirhanto Singgih mengenai Ecoprint dan cara pengaplikasiannya / Dokumentasi Pribadi

Selama proses pembuatan ecoprint, ibu-ibu yang menghadiri Workshop Ecoprint KKN UNS Periode 1 2023 mengikuti tiap langkahnya dengan penuh antusias.

Selama proses kegiatan, para partisipan diberikan media khusus, yaitu sebuah totebag berbahan belacu.
ADVERTISEMENT
Kain belacu memiliki tekstur yang kasar dan warna yang agak kekuningan. Kain belacu merupakan kain mentah sehingga tidak memiliki warna.
Bahan ecoprint yang digunakan adalah berbagai macam jenis dedaunan seperti daun jati muda, daun betadine, daun keningkir, daun paku, dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, beberapa daun lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan ecoprint antara lain daun jarak ulung, daun insulin, daun ketapang, daun lanang, daun cemara, dan lain-lain.
Dengan bahan dan alat yang telah disediakan, para ibu memilih dedaunan yang disuka untuk karya dmasing-masing.
Kegiatan ini selain mengajak para ibu menciptakan sebuah karya, tetapi juga memberikan ilmu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar karena memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Ecoprint tidak hanya berhenti sebagai sebuah karya saja. Apabila diolah dengan baik dan didalami ilmunya, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai suatu usaha.
Tidak hanya ibu-ibu, anak-anak dan para remaja pun dapat melakukan teknik pewarnaan alami ini di rumah.
Salah Seorang Ibu bersama Sang Anak Mengikuti Kegiatan Pembuatan Ecoprint / Dokumentasi Pribadi
Cara pembuatan ecoprint yang mudah dapat menarik minat ibu rumah tangga guna mengisi waktu luang.
Selain ibu rumah tangga, Hida juga memiliki sasaran anak-anak guna melatih sensor motorik.
Sembari berkarya, para pelaku ecoprint juga dapat melakukan eksperimen sehingga dapat membedakan tumbuhan apa saja yang dapat digunakan sebagai zat pewarna dan mengurangi limbah kain.
Workshop Ecoprint yang dilaksanakan pada Minggu (12/2/2023) berakhir dengan lancar. Ilmu yang didapat bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga para pelaku ecoprint, serta orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT