Logo Newcastle United

Premier League 1995/96: Memaknai 212 Hari yang Sia-sia bagi Newcastle United

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
31 Maret 2020 14:47 WIB
comment
141
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Newcastle United. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Logo Newcastle United. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kamu percaya yang mana? "Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda" atau "Hidup ini hanya menunda kekalahan?". Caramu menafsirkan kekalahan bakal berpengaruh pada caramu memaknai perjalanan Newcastle United di Premier League 1995/96.
ADVERTISEMENT
Boleh jadi, para penggemar The Magpies mengiringi perjalanan klub kesayangan mereka pada musim itu dengan optimisme yang membumbung. Namun di akhir musimnya, kesedihan yang pekat mungkin menyelimuti mereka.
Bayangkan, berdasarkan data Opta, skuat besutan Kevin Keegan mampu memuncaki klasemen Premier League selama 212 hari. Well, ini enggak ada hubungannya dengan Wiro Sableng, lho, ya.
Lebih spesifik, mengutip dari Transfermarkt, Newcastle bahkan sudah memimpin tabel liga sejak mereka memenangi laga pekan pertama yang berlangsung pada 19 Agustus 1995. Kala itu, David Ginola dan kolega menghantam Coventry City 3-0.
Newcastle lalu melakoni tiga laga berikutnya dengan kemenangan, meski sayang rentetan itu harus putus ketika dikalahkan Southampton pada pekan kelima. The Saints mengganjal mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak apa-apa. Sebab kemudian, mereka mampu bangkit dengan merengkuh enam kemenangan beruntun, sekaligus 11 laga tak terkalahkan berturut-turut. 19 laga pertama ditutup Newcastle dengan raihan 45 poin, berjarak 10 poin dengan Manchester United di peringkat kedua.
Meski begitu, 'Setan Merah' sempat menekuk mereka dengan skor 2-0 di Old Trafford dalam laga Boxing Day pada 27 Desember 1995. Namun, Newcastle masih meraja.
Singkat cerita, hingga 22 Januari 1996, Les Ferdinand cs. mampu mengungguli Liverpool dan Manchester United, masing-masing dengan lebar 9 dan 12 poin.
Oh, iya. Sosok yang disebut namanya itu adalah senjata andalan di lini depan The Toon Army pada musim tersebut.
Lalu, ibarat pesawat, Newcastle mengalami turbulensi kala bertandang ke markas lawan pada akhir Februari. Berturut-turut, mereka ditekuk West Ham dan ditahan imbang Manchester City.
ADVERTISEMENT
Newcastle pun tak mengawali awal Maret dengan baik. Eric Cantona berkontribusi atas kekalahan pertama bagi Newcastle di St. James Park. Sekaligus, Manchester United menjadi kian dekat dengan puncak yang dingin.
Dan akhirnya, Newcastle benar-benar kehilangan takhta pada April. Dua kekalahan tandang beruntun dari Arsenal (23 Maret) dan Liverpool (3 April) adalah penyebabnya.
Sir Alex Ferguson tertawa dalam sebuah sesi latihan Manchester United. Foto: AFP/Paul Ellis
Pada akhirnya, trofi juara menjadi milik pasukan Sir Alex Ferguson. Jadi, bagaimana kamu memaknai nasib Newcastle United tersebut?
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten