Tarik Minat Warga ke Museum, Pemkab Majene Gelar Pameran Kain Sutra Mandar

Konten Media Partner
24 Oktober 2020 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kain sutra Mandar merupakan salah satu kain tenun khas dari Sulawesi Barat. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene
zoom-in-whitePerbesar
Kain sutra Mandar merupakan salah satu kain tenun khas dari Sulawesi Barat. Foto: Dok. Humas Pemkab Majene
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene, Sulawesi Barat, menggelar pameran temporer kain sutra (sa'be) Mandar di Museum Mandar, Majene. Pameran yang digelar selama 6 hari hingga 27 Oktober 2020 ini bertujuan menjadikan museum sebagai media edukasi bagi pengunjung serta mewujudkan museum sebagai kebanggaan publik.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia, Muhammad Yasin, mengatakan pameran tersebut dilaksanakan sekaligus untuk mengembangkan museum serta penyebaran informasi tentang keberadaan Museum Mandar yang ada di Majene.
"Kegiatan terfokus pada pameran kain sutra atau sa'be Mandar dengan corak atau sure’ masa dulu dan sekarang," kata Yasin.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Majene, Andi Beda Basharoe menambahkan, Museum Mandar memiliki berbagai jenis koleksi, mulai dari masa prasejarah, kolonial, hingga masa kemerdekaan yang tersimpan dengan baik.
"Kurang lebih 1.400 koleksi dari 10 jenis koleksi tersimpan di sini. Bangunan ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang dibangun sejak tahun 1908 yang diperuntukkan sebagai Boyang Tomonge atau Rumah Sakit Umum," jelasnya, dalam rilis humas Pemkab Majene.
ADVERTISEMENT
Penjabat Sementara Bupati Majene, Muhammad Natsir, mengatakan pameran temporer tersebut bertujuan mengajak masyarakat Majene untuk mengenali koleksi yang ada di Museum Mandar. Natsir menilai, saat ini nilai-nilai kesejarahan semakin terkikis seiring perkembangan globalisasi.
"Anak anak kita sekarang sudah dihantui oleh perkembangan IT. Mereka diajak untuk menggarap sejarah secara maya, tetapi secara fisik mereka tidak punya waktu," ujarnya.
Ia menambahkan, Museum Mandar yang ada di Majene merupakan satu-satunya museum yang ada di Sulawesi Barat sehingga perlu kerja sama berbagai pihak untuk mempopulerkan keberadaan museum tersebut.
"Kebijakan pengembangan museum bukan hanya kewenangan Pemkab, namun dapat juga diintervensi oleh Pemprov sehingga ke depannya akan ada kolaborasi antara Sandeq Race dengan Sutra Mandar agar Museum Mandar ini dapat menjadi salah satu sumber PAD yang ada di Kabupaten Majene," tandasnya.
ADVERTISEMENT