Tanggapan Pemprov Sulbar soal Adanya Dugaan Kecurangan saat Tes SKD CPNS

Konten Media Partner
29 Oktober 2021 15:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris. Foto: Dok. Pemprov Sulbar
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris. Foto: Dok. Pemprov Sulbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecurangan dalam tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada penerimaan CPNS disinyalir terjadi di sejumlah daerah. Dua di antaranya di Kabupaten Mamuju dan Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
ADVERTISEMENT
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Barat, Muhammad Idris, pembobolan tersebut bersifat nasional dan tidak hanya terjadi di Sulawesi Barat saja.
"Jangan dipersepsikan bahwa kesalahan ini dilakukan panitia di Pemprov Sulbar, ini sistem nasional yang dibobol karena bukan hanya terjadi di Provinsi Sulbar, tetapi juga terjadi di provinsi lain," kata Idris, Jumat (29/10/2021).
Menurut dia, keterlibatan oknum panitia pada saat ujian SKD CPNS akan terungkap karena rekaman CCTV terpasang di titik lokasi.
"Di tilok (titik lokasi) gedung PKK (Sulawesi Barat) ada CCTV, jika ada keterlibatan orang dalam pasti akan ketahuan," ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Mamasa, Agustinus Toding, enggan memberikan jawaban terkait adanya indikasi kecurangan tersebut. Terkait perangkat komputer yang digunakan saat tes dilaksanakan di aula SMKN 1 Mamasa yang sempat restart, Agustinus mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini alat yang digunakan sudah diperiksa dan ruangannya disegel," kata dia.
Agustinus menambahkan bahwa perangkat komputer yang digunakan disiapkan oleh BKPP Mamasa sebanyak 150 unit yang diambil dari beberapa lokasi.
"Tim IT dari BKN telah memeriksa perangkat tersebut," ucapnya.
Kepala UPT BKN Mamuju, Jais, mengaku belum bisa berkomentar terlalu jauh dan masih menunggu informasi resmi dari pusat.
"Saya belum bisa berkomentar karena belum ada informasi dari pusat," kata Jais.
Kendati demikian, dirinya tidak menampik adanya satu unit komputer yang digunakan saat ujian SKD yang dibawa ke BSSN Makassar untuk diperiksa dan seorang peserta mendapatkan nilai tertinggi nasional yakni 510.
"Tapi sampai saat ini belum ada hasilnya disampaikan ke kami," tandasnya.
ADVERTISEMENT