Santri yang Baru Pulang dari Bogor Jadi Pasien Positif Corona Pertama di Sulbar

Konten Media Partner
29 Maret 2020 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Ahmad Yurianto, mengumumkan jumlah pasien corona bertambah menjadi 130 kasus, Minggu (29/3).
ADVERTISEMENT
Kini, jumlah pasien positif corona sebanyak 1.285 orang yang tersebar di 30 provinsi. Satu kasus baru positif corona berada di Sulawesi Barat.
"Iya, betul. Pasien yang dari Majene dinyatakan positif," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Muhammad Alif, saat dikonfirmasi, Minggu (29/3).
Saat ini, kata dia, pasien perempuan berinisial J tersebut sementara dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Sulawesi Barat yang merupakan rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, Rahmat Malik, menjelaskan pasien positif corona pertama di Sulbar itu merupakan santri yang baru pulang dari Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/3).
Namun saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan dilakukan pemeriksaan kesehatan, suhu tubuhnya tinggi sehingga dibawa ke Rumah Sakit (RS) Unhas untuk mendapatkan penanganan medis.
ADVERTISEMENT
"Tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (25/3) sore. Saat screening, suhu tubuhnya tinggi di atas 38,5 derajat celsius, ada gejala batuk, flu, dan gatal pada tenggorokan hingga dibawa ke RS Unhas untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Rahmat.
Data terbaru penyebaran COVID-19 di Indonesia. Foto: Dok. BNPB
Dikatakan, setelah tiga hari dirawat di RS Unhas, kondisi pasien dinyatakan membaik dan dibolehkan pulang. Ia lalu dijemput keluarganya menuju Majene.
"Namun saat di Pangkep, ia diminta kembali ke Makassar untuk kembali menjalani pemeriksaan. Mengingat kondisi psikologisnya, yang bersangkutan tetap memutuskan pulang ke Majene," jelasnya.
Setelah berkoordinasi dengan Direktur RS Unhas, Rahmat kemudian menugaskan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Majene mendatangi rumah yang bersangkutan dan memintanya untuk tidak keluar rumah.
"Ia tiba di rumahnya Sabtu malam (28/3). Kami minta untuk tidak keluar rumah sambil menunggu tim medis dari Provinsi menjemputnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rahmat menambahkan, bahwa yang bersangkutan pulang ke Majene naik mobil pribadi, berlima dengan keluarganya. Empat keluarga lainnya untuk sementara diisolasi di rumah
"Tidak betul naik mobil penumpang. Yang bersangkutan pulang ke Majene naik mobil pribadi, berlima dengan keluarganya," jelasnya.
Terkait keempat anggota keluarga pasien yang harus menjalani isolasi di rumah, Bupati Majene Fahmi Massiara menegaskan, pihaknya akan memenuhi kebutuhan mereka selama menjalani masa isolasi.
"Keluarga ditangani tim gugus, akan terus dimonitor," ucap Fahmi.
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!