Tak Ada Kepastian, Buruh di Sukabumi Tuntut Tunjangan dan Cuti Haid

Konten Media Partner
6 Februari 2020 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa puluhan buruh memprotes kebijakan pabrik PT Koin Baju Global di Kampung Lembur Kolot, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/2/2020). | Sumber Foto:Syahrul Himawan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa puluhan buruh memprotes kebijakan pabrik PT Koin Baju Global di Kampung Lembur Kolot, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/2/2020). | Sumber Foto:Syahrul Himawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SUKABUMIUPDATE.com - Aksi unjuk rasa puluhan buruh PT Koin Baju Global di Kampung Lembur Kolot, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/2/2020) dibubarkan.
ADVERTISEMENT
Massa bubar setelah pihak perusahaan berjanji akan memberi keputusan terkait tuntutan buruh pada Jumat, 7 Februari 2020 esok. Tuntutan buruh salah satunya meminta ganti manager. Massa juga memasang spanduk besar berwarna putih dengan tulisan "Ganti Korea".
"Tadi dibubarkan oleh perusahaan dan hasil keputusannya akan disampaikan besok," ujar perwakilan karyawan berinisial BI kepada sukabumiupdate.com, di lokasi.
BI dan kawan-kawan buruh lainnya mengaku akan kembali melakukan aksi unjuk rasa bila tidak ada kejelasan atau keputusan terkait tuntutan yang diminta para buruh. "Kalau tuntutan itu enggak direalisasikan, kita akan kembali demo," tuturnya.
Pantuan sukabumiupdate.com, setelah para buruh dibubarkan, para petinggi perusahaan langsung melakukan rapat tertutup bersama perwakilan dari Dinas Ketenangan Kerjaan dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Namun perwakilan Dinaskertrans Kabupaten Sukabumi enggan memberikan keterangan apapun tentang hal ini.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa dipicu kebijakan perusahaan yang dinilai merugikan buruh. Pasalanya pihak perusahaan menghilangkan cuti haid untuk perempuan dan tunjangan insentif untuk karyawan laki-laki. Sehingga membuat karyawan naik pitam dan melakukan demo ini secara spontan.
Reporter: SYAHRUL HIMAWAN
Redaktur: HERLAN HERYADIE