Perguruan Tinggi di Kota Sawahluto: Politeknik Energi dan Pertambangan Sawahlunto

Rico Adi Utama
"Lebih Baik Diasingkan, Dari Pada Menyerah Pada Kemunafikan". (Gie-1965)
Konten dari Pengguna
29 Mei 2018 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rico Adi Utama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perguruan Tinggi di Kota Sawahluto: Politeknik Energi dan Pertambangan Sawahlunto
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SAWAHLUNTO – Warga Kota Sawahlunto patut berbangga dan berbahagia, saat ini kota yang dikenal dengan penghasil batu bara itu telah berkomitmen dengan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI), mendirikan sebuah Perguruan Tinggi. Sesuai Nota Kesepahaman antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Energi dan Sumber Daya Meneral Kementrian ESDM dengan Pemerintah Kota Sawahlunto, Nomor : 06.Pj/05.08/BPS/2018 dan Nomor: 134.4/HUK-HAM/2018, tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, sepakat mendirikan Politeknik Energi dan Pertambangan Sawahlunto, yang ditanda tangani oleh Ali Yusuf,S.Pt, yang saat itu menjabat Walikota Sawahlunto aktif dan IGN Wiratmaja selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral Kementrian ESDM, di Jakarta (6/2/2018).
ADVERTISEMENT
“Kota Sawahlunto memang daerah tambang batu bara tertua di Indonesia, sehingga Kementrian ESDM berkeinginan mendirikan Perguruan Tinggi disini, mengingat sejarah dan mengembangkan potensi – potensi batu bara yang sudah ada di Kota Sawahlunto,” ujar Drs. Deswanda, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Senin (28/5/2018).
Deswanda menyebutkan, monument – monument tambang yang ada di Kota Sawahlunto, kedepan bukan lagi hanya sebagai situs/ destinasi wisata yang selama ini di kelola oleh Pemerintah Kota Sawahlunto, tetapi juga nanti bisa dimanfaatkan sebagai areal praktek penelitian Mahasiwa Politeknik Energi dan Pertambangan Kota Sawahlunto.
“Selama ini kita tidak memiliki Perguruan Tinggi, maka kerjasama dengan Kementrian ESDM ini, terjawab sudah harapan masyarakat Kota Sawahlunto tersebut. Apalagi Perguruan Tinggi yang didirikan ini, sesuai dengan potensi Kota Sawahlunto dan jelas manfaat kedepannya. Kalau kita mendirikan Perguruan Tinggi tidak sesuai potensi, tentulah hal itu hanya akan menambah daftar pengangguran saja,” imbuh Deswanda.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Deswanda menjelaskan, bahwa pihaknya dan Kementrian ESDM juga sudah merangkul perusahaan – perusahaan yang ada di Kota Sawahlunto, terutama PT. Bukit Asam (PT.BA) agar bekerjasama dengan Politeknik tersebut. “PT. BA, malah sudah mempersiapkan asset – asset mereka, untuk sarana pendidikan dan penelitian mahasiswa Politeknik. Beberapa diantaranya asset yang akan dipakai tersebut adalah PLTU Salak yang sudah tidak beroperasi lagi, akan dibenahi dan dijadikan sebagai tempat praktek serta asset yang lainnya yang masih bisa dipakai,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga mencanangkan mahasiwa Politeknik ini akan mendapatkan beasiswa, untuk biaya pendidikannya, yang bekerjasama dengan perusahaan – perusahaan, khususnya perusahaan tambang di Kota Sawahlunto serta bentuk saluran beasiswa lainnya yang nanti akan di upayakan juga oleh Kementrian ESDM.
ADVERTISEMENT
Namun, yang tidak kalah pentingnya, dengan berdirinya Perguruan Tinggi di Kota Sawahlunto ini, tentu memiliki multi efek player terhadap kota dan masyarakat Sawahlunto. “Orang – orang akan berdatangan ke Kota Sawahlunto. Untuk tahun pertama dan beberapa waktu yang ditentukan kampus, mahasiwa diberikan asmara, tetapi pada tahun – tahun angkatan berikutnya mereka akan membutuhkan kos – kosan, disinilah peluang hidupnya ekonomi masyarakat Kota Sawahlunto. Belum lagi orang tua yang mengunjungi anak mereka, penginapan juga hidup dan pasar – pasar serta sektor ekonomi lainnya juga menggeliat,” ulasnya.
Terkait sarana dan prasarana perkuliahan, Politeknik Energi dan Pertambangan Sawahlunto beroperasional di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Kota Sawahlunto/ Ombilin Mines Training College (OMTC), yang berubah menjadi Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) milik Kementrian ESDM, di Surian, Kelurahan Durian II, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto.
ADVERTISEMENT
“Untuk kampus khusus Kementrian ESDM ini hanya dua di Indonesia, yakni Politeknik Energi dan Mineral Akamigas dan Politeknik Energi dan Pertambangan Sawahlunto. Bukan hanya berbangga, tetapi inilah bentuk perhatian serius Pemerintah Pusat kepada Kota Sawahlunto dengan sejarah dan potensi tambang yang ada disini,” pungkasnya.
Perguruan Tinggi di Kota Sawahluto: Politeknik Energi dan Pertambangan Sawahlunto (1)
zoom-in-whitePerbesar
Untuk diketahui, Ruang Lingkup isi dari Nota Kesepahaman antara Kementrian ESDM dan Pemerintah Kota Sawahlunto pada Pasal 2, terkait didirikannya Politeknik tersebut adalah; 1). Pengembangan sumber daya manusia professional dalam rangka percepatan pembangunan objek wisata edukasi pertambangan, 2). Pemberian beasiswa, 3). Pendayagunaan asset dalam bentuk hibah lahan, pemanfaatan sarana dan prasarana bersama untuk pengembangan sumber daya manusia dan 4). Kegiatan lain yang disepakati oleh Para Pihak dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. (Rico Adi Utama)
ADVERTISEMENT