Ismaila Sarr, Bintang Watford yang Bisa Menjahit

Konten dari Pengguna
2 Maret 2020 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sportainment tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selebrasi Ismaila Sarr setelah mencetak gol ke gawang Liverpool. Foto: Instagram @ismaila_sarr_18
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Ismaila Sarr setelah mencetak gol ke gawang Liverpool. Foto: Instagram @ismaila_sarr_18
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ismaila Sarr, penyerang Watford ini bersinar pada laga Liverpool melawan Watford di Stadion Vicarage Road, Sabtu (29/2). Pada pertandingan tersebut tim tuan rumah berhasil menang dengan skor 3-0.
ADVERTISEMENT
Liverpool pun harus menelan kekalahan pertamanya setelah menang 44 pertandingan beruntun. Sejak Januari 2019 the Reds merupakan tim yang tidak terkalahkan di Liga Inggris. Melansir BBC, kekalahan ini disebabkan karena Liverpool tidak dapat memainkan sepak bola terbaiknya.
Ismaila Sarr saat mencetak gol pada laga sabtu (29/2). Foto: Instagram @ismaila_sarr_18
Sebaliknya, Watford bermain dengan baik pada laga ini. Ismaila Sarr penyerang asal Senegal menyumbang 2 gol pada laga tersebut. Karena performanya pada pertandingan ini lah nama Ismaila Sarr banyak diperbincangkan.
Namun tahukah kamu selain seorang bintang di lapangan hijau, Sarr juga ternyata bisa menjahit. Melansir Life Bogger, Ismaila Sarr sempat mengikuti kursus jahit. Saat itu ia mempelajari dasar-dasar menjahit. Bukan tanpa alasan, ia kursus menjahit karena hasil sekolah yang tidak bisa memuaskan kedua orang tuanya.
Ismaila Sarr berlatih dengan tim barunya, Watford. Foto: Instagram @ismaila_sarr_18
Saat masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah ia lebih sering tidak mengikuti pelajaran. Penyerang Watford ini menganggap sekolah hanya suatu formalitas dan lebih memilih bermain sepak bola dengan teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Ayah Ismaila Sarr adalah mantan pesepak bola. Kendati demikian, ia beranggapan menjadi pesepak bola sebagai mata pencaharian masih terlalu beresiko. Oleh karena itu, untuk Sarr kecil ayahnya lebih memprioritaskan pendidikan dari pada sepak bola.
Ismaila Sarr saat membela negaranya. Foto: Instagram @ismaila_sarr_18
Namun karena passion Ismaila Sarr begitu tinggi untuk si kulit bundar. Ia pun pada akhirnya menelantarkan pendidikan dan kursus menjahitnya. Sarr lebih memilih berkarier sebagai pesepak bola.
Selanjutnya pemain berumur 22 tahun ini, mengikuti trial akademi sepak bola tanpa restu dari kedua orang tuanya. Ismaila Sarr pun mengawali karier di akademi yang sama dengan Sadio Mane. Hingga akhirnya Sarr dapat bermain di liga sepak bola bergengsi, Premier League. (jul)