Ini 6 Alasan Suami Tega Selingkuh dengan Asisten Rumah Tangga

Skata
SKATA adalah sebuah inisiatif digital yang mendukung pemerintah Indonesia dalam membangun keluarga melalui perencanaan yang lebih baik. SKATA lahir tahun 2015 melalui kerjasama antara Johns Hopkins CCP dan BKKBN.
Konten dari Pengguna
25 Februari 2022 9:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Skata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini 6 Alasan Suami Tega Selingkuh dengan Asisten Rumah Tangga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perselingkuhan dalam rumah tangga memang bukan hal baru. Namun, kasus seorang penyanyi jebolan salah satu ajang pencarian bakat yang curhat di media sosial bahwa suaminya selingkuh dengan baby sitter mereka, membuat warganet kaget. Tak hanya di Indonesia, kasus suami yang jatuh hati pada asisten rumah tangga banyak juga terjadi pada selebriti mancanegara. Kita pun penasaran, apa sih alasan mereka? Berikut sejumlah alasan yang bisa melatarbelakangi suami untuk berselingkuh dengan asisten rumah tangga (ART).
ADVERTISEMENT
1. Pria senang dipatuhi pasangannya
Meskipun makin banyak pasangan menikah yang menjunjung tinggi kesetaraan, namun pria pada dasarnya membutuhkan kepatuhan dari pasangannya. Jika kita dan suami sependapat bahwa masing-masing bisa memiliki hak dan kewajiban yang sama, hal ini tak akan jadi masalah.
Namun, jika suami memiliki sudut pandang tradisional (suami cari nafkah, istri mengurus rumah) sementara istri menjunjung tinggi kesetaraan peran, ini yang menjadi masalah. Ketika asisten rumah tangga hadir sebagai sosok yang patuh dan sangat menguasai keahlian yang –menurut suami- seharusnya dikuasai istri, bukan tak mungkin timbul rasa kagum.
2. Asisten rumah tangga sangat perhatian pada keluarga
Siapa sih, yang tak suka diperhatikan? Wanita memang dikaruniai kelebihan berupa insting untuk merawat. Asisten rumah tangga yang perhatian pada anak-anak misalnya, tentu mudah memenangkan hati kita. Kita pun dapat bekerja dengan tenang, mengetahui anak-anak aman bersama pengasuhnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun bisa menjadi nilai plus di mata suami, apalagi jika perhatian sang ART juga ditujukan untuk kita dan pasangan. Meskipun hanya basa-basi menanyakan pekerjaan kantor, kemacetan, atau membuatkan minuman sepulang suami kerja, perhatian ini bisa membuat suami jatuh hati, apalagi jika kita ternyata kurang perhatian.
3. Simpati pada asisten rumah tangga
Simpati bisa muncul dari kondisi sang asisten rumah tangga, misalnya ekonomi kurang, ibu bekerja yang harus jauh dari anak, maupun ibu tunggal. Bisa juga, muncul karena perlakuan sang istri yang kurang “manusiawi” sehingga timbul rasa kasihan, namun suami tak berani menengahi.
Akhirnya, suami bisa saja meminta maaf pada sang ART atas perlakuan istri. Hal ini bisa membuat ART lebih tahan menerima perlakuan tersebut karena mengetahui salah satu majikannya ada di pihaknya. Bukan tak mungkin, “aliansi” ini akan berujung pada perselingkuhan.
ADVERTISEMENT
4. Penampilan dan usia asisten rumah tangga
Perselingkuhan sangat kecil terjadi meskipun ART ibu tunggal, perhatian, dan patuh, jika ia sudah berusia relatif tua, yang mungkin lebih pantas kita panggil Mbok atau Bibi.
Namun, jika sang ART atau baby sitter masih muda, cara berpakaiannya pun masih mengikuti tren, bahkan masih memperlihatkan lekuk tubuh, bukan tak mungkin hal ini menarik perhatian suami. Apalagi, jika “pemandangan” ini selalu ada tiap hari.
5. Kurangnya frekuensi hubungan seks
Tak dapat dipungkiri, pria memang membutuhkan seks lebih sering dibandingkan wanita. Bahkan, pria lebih sering memikirkan seks daripada wanita. Meskipun pernikahan telah memungkinkan adanya pemenuhan hasrat seks, namun aktivitas istri bisa saja tak memungkinkan hal tersebut. Misal, karena urusan pekerjaan, padatnya aktivitas domestik, maupun pengurusan anak.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi butuh penyaluran (yang mungkin terjadi cukup lama), adanya wanita lain dalam rumah bisa membuat suami membayangkan yang “tidak-tidak”.
6. Adanya kesempatan
Hanya butuh kesempatan untuk membuat pikiran yang “tidak-tidak” tadi untuk menjadi kenyataan. Ketika istri lembur misalnya, hal ini bisa menjadi kesempatan. Apalagi, jika jam berangkat dan pulang kerja bisa diprediksi dan jam tidur anak juga masih rutin.
Lalu, bagaimana cara mencegah perselingkuhan suami dengan asisten rumah tangga?
Suami manapun tentu tak pernah terpikir untuk berselingkuh dengan orang yang ia bayar untuk membersihkan rumah atau mengasuh anaknya. Namun, ada “celah” dalam pernikahan yang lebih memungkinkan hal tersebut terjadi, yaitu ketika suami dan istri sudah tak dekat lagi secara batin. Dekat di mata, jauh di hati.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kita harus menyadari ketika pernikahan sudah tidak hangat lagi dan membicarakannya berdua. Siapa tahu, salah satu atau masing-masing memendam masalah dan berusaha memendamnya sehingga membuat kehangatan memudar.
Namun, di luar usaha suami dan istri untuk mengembalikan percikan asmara, ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan antara suami dan ART, menurut Dr. Johnben Loy, seorang terapis pernikahan dan keluarga di AS, yaitu:
1. Membuat kesepakatan dengan suami, bahwa urusan dengan ART hanya dilakukan oleh istri. Misalnya suami membutuhkan sesuatu, maka ia bisa meminta istrinya untuk menyuruh pembantu melakukannya.
2. Tidak melibatkan asisten rumah tangga dalam konflik suami istri, misalnya dengan cara curhat tentang keburukan istri pada ART.
ADVERTISEMENT
3. Menegaskan batasan apa yang pantas dan tak pantas dilakukan oleh/pada asisten rumah tangga, terlepas dari ia tinggal di rumah yang sama.
Semuanya tentu hanyalah usaha untuk mencegah, namun kunci untuk selingkuh atau tidak ada di tangan kita sendiri. Menyadari benar bahwa kita memiliki komitmen yang harus dijaga akan membuat perselingkuhan tak terjadi, apapun kondisinya.
Photo created by drobotdean - www.freepik.com