Tahap Pendistribusian Vaksin Covid-19 Sinovac

silvia salsabilla queensy
I'm a student at LSPR Jakarta and I'm trying to be a good writer.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2021 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari silvia salsabilla queensy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Indonesia berupaya untuk mengembangkan dan menghadirkan vaksin Covid-19 serta merencanakan program imunisasi untuk melindungi warganya.
ADVERTISEMENT
Vaksin Covid-19 menjadi harapan terbaik untuk mengurangi penyebaran virus yang kian meluas. Pengembangan vaksin corona di Indonesia hingga saat ini terus berlangsung dan di targetkan bisa digunakan mulai bulan November hingga awal tahun 2021
Pemerintah terus berkordinasi dengan para pengembang vaksin Covid-19. Tercatat oleh Badan POM ada 3 vaksin yang kini sedang berada dalam tahap uji coba pada manusia. Namun, tidak semua proses uji coba vaksin berjalan baik. Beberapa uji coba vaksin Covid-19 dihentikan karena masalah keamanan dan kesehatan pada vaksin tersebut.
Pemerintah pasti mengupayakan vaksin yang terbaik untuk diberikan kepada masyarakat Indonesia, beberapa vaksin yang masuk ke Indonesia tentunya melakukan uji klinik terlebih dahulu oleh para peneliti vaksin yang diawasi oleh BPOM. Jadi kita tunggu saja keputusan pemerintah selanjutnya,” ujar dr Wieke salah satu staff Dinas Kesehatan DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Mengembangkan vaksin tidaklah mudah. Ada banyak tahapan dalam prosesnya seperti memahami dulu bahagimana karakteristik dan perilaku virus, menilai keamanannya bagi tubuh, uji hewan pre-klinis, hingga pengujian praklinis,”lanjut dia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit. Sebab membantu system kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan pathogen seperti virus atau bakteri, yang kemudian membuat tubuh aman dari penyakit.
Badan POM kawal penuh proses pengembangan hingga distribusi Vaksin Covid-19 di Indonesia.
Sebagai informasi, Indonesia saat ini telah uji klinik vaksin Sinovac yang berasal dari Cina saat ini berada dalam tahap rekrutmen subjek terakhir. Tahap berikutnya adalah pengamatan efikasi dan keamanan vaksin. Penelitian ini berjalan dengan protokol yang telah disetujui dan belum ditemukan reaksi berlebihan.
ADVERTISEMENT
Uji klinik vaksin Covid-19 di Indonesia dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran yang dikawal penuh oleh Badan POM sepanjang proses pengembangan vaksin ini mulai dari tahap pengembangan produk, uji klinis, sampai formulasi dan distribusi obat.
Badan POM telah mengoptimalkan pendampingan uji klinik untuk mendapatkan data keamanan serta data mutu yang akurat. Pendampingan uji klinik dimulai sejak pengembangan protokol uji klinik hingga inspeksi pelaksanaanya, sedangkan untuk mutu vaksin dilakukan melalui inspeksi kesiapan fasilitas produksi baik di Cina maupun Bio Farma. Upaya pendampingan ini diharapkan agar mempercepat penerbitan Emergency Use Authorization (EUA)
Uji klinik merupakan tahapan penting dalam penelitian/pengembangan untuk mendapatkan data khasiat,keamanan yang valid untuk mendukung proses registrasi vaksin Covid-19. Oleh karena itu pelaksaanaan uji klinis harus sesuai memenuhi aspek saintifik dan menjunjung tinggi etika penelitian sesuai pedoman cara uji klinik yang baik (CUKB atau GCP/Good Clinical Practice”ujar Kepala Badan POM RI, Penny K.Lukito di situs resmi pom.go.id
ADVERTISEMENT
Uji klinik vaksin Covid-19 memiliki memiliki 4 tahapan, mulai tahap uji klinik pertama hingga fase persetujuan. Jika dipastikan dapat persetujuan dan sudah diketahui kejelasan keamanan serta mutu yang akurat oleh Badan POM maka vaksin Covid-19 tersebut akan diproduksi massal.
Tanggapan PB IDI terhadap pendistribusian Vaksin Covid-19 kepada Menteri Kesehatan
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyurati Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Satgas penanganan Covid-19 agar tidak tergesa-gesa untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Mengingat salah satu vaksin berasal dari Cina, Negara lain tetap berhati-hati dan tetap meninggu lebih banyak lagi dari hasil uji klinik fase tiga. Program vaksin adalah suatu program yang sangat penting, maka tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.
covid19.go.id
Ketua Satgas Covid PB IDI Prof Dr dr Zubairi Djoerban SpPD(K) mengatakan bahwa perlu diadakan persiapan yang baik dalam pemilihan vaksin yang akan diproduksi oleh masyarakat serta persiapan pelaksanaannya.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan program vaksinasi perlu dipersiapkan secara komprehensif, termasuk penyusunan pedoman terkait vaksinasi,perhimpunan profesi, pelathan tugas vaksin, sosialisasi bagi seluruh masyarakat dan membangun jejaring untuk penanganan efek simpag vaksinasi,” tegas Zubairi.
Menurut PB IDI, dalam pemilihan jenis vaksin ada syarat mutlak yang harus dipenuhi yaitu vaksin yang sudah jelas terbukti efektivitasnya, imogenitas dan keamanannya sudah dapat dibuktikan dari fase ketiga.
PB IDI percaya bahwa BPOM akan menjaga kemandirian dan profesionalitasnya dalam menentukan penggunaan vaksin. Termasuk apabila memutuskan untuk melakukan UEA.
Jenis Vaksin dan Tahapan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Berikut ini penjelasan dari masing – masing jenis vaksin dan skema vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia.
1. Vaksin Sinovac
ADVERTISEMENT
Vaksin Sinovac adalah salah satu jenis vaksin yang paling pertama masuk ke Indonesia lewat kerjasama antara PT. Bio Farma dengan Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal China.
Dilansir dari Kementrian Kesehatan RI,SInovac sudah melalui uji klinis tahap 3 yang dilakukan pada orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun yang belum terpapar oleh virus corona.
Hingga saat ini, uji coba vaksin sinovac di Indonesia masih berjalan lancar dan belum pernah di laporkan adanya efek samping yang berbahaya.
Jika sesuai dengan rencana, maka pengujian ini akan berakhir pada Januari 2021 dan mulai di produksi pada kuartal pertama tahun 2021.
2. Vaksin Sinopharm
Indonesia juga mendapatkan vaksin Covid-19 dari Sinopharm perusahaan farmasi asal China. Perusahaan farmasi asal Indonesia, Kimia Farma, akan bekerja sama dengan Group 42 (G42) asal Uni Emirat Arab untuk memastikan produksi vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman Sekertariat Kabinet Republik Indonesia, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan bahwa jika uji klinis berjalan lancar, kerjasama Sinopharm dan G42 ini bisa menyediakan sekitar 10 juta dosis vaksin untuk Indonesia pada akhir 2020.
Uji klinis ketiga untuk vaksin corona besutan Sinopharm ini tengah dilakukan kepada kurang lebih 22.000 sukarelawan dari 119 kebangsaan.
3. Vaksin Genexine
Vaksin Genexine merupakan pengembangan vaksin corona asal Korea Selatan yang sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Indonesia yaitu Kalbe Farma.
Dilansir dari Antara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa uji klinis tahap 2 vaksin tersebut akan dilakukan pada bulan Oktober 2020 di Indonesia. Vaksin yang diberi nama GX ini sudah melalui uji klinis tahap pertama di Korea Selatan
ADVERTISEMENT
Silvia Salsabilla Queensy
Mahasiswa Institute Communication & Business LSPR