PSI Dorong Pemda Perbanyak Wifi Gratis

Konten dari Pengguna
10 November 2020 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sigit Widodo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sigit Widodo, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
zoom-in-whitePerbesar
Sigit Widodo, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi kenaikan pengguna internet Indonesia dari 171,1 juta pengguna menjadi 196,7 juta. Namun karena mayoritas pengguna internet di Indonesia masih sangat tergantung kuota internet mobile, PSI berharap pemerintah kabupaten dan kota dapat memperbanyak layanan wifi publik gratis di daerahnya.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan juru bicara PSI, Sigit Widodo, Selasa (10/11/2020) menanggapi survei pengguna internet Indonesia yang dirilis Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Senin (9/11/2020).
Menurut survei APJII, terjadi kenaikan pengguna internet yang cukup tinggi dalam, 1,5 tahun terakhir. Di akhir 2018, jumlah pengguna internet di Indonesia berjumlah 171,1 juta atau sekitar 64,8 persen dari jumlah penduduk. Pada akhir kuartal II 2020, jumlahnya meningkat menjadi 196,7 juta pengguna atau 73,7 persen dari jumlah penduduk.
Meskipun penambahan jumlah pengguna internet di Indonesia masih didominasi Jawa dan Sumatera, namun terjadi peningkatan yang cukup tinggi di beberapa wilayah di Indonesia baian Timur.
“Penetrasi internet di Maluku, misalnya, naik dari 60 persen menjadi 86 persen, Papua meningkat dari 80 persen menjadi 86,7 persen, Papua Barat naik dari 60 persen menjadi 75 persen. Ini membuktikan bahwa infrastruktur internet di Indonesia bagian timur sudah jauh lebih baik. Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah untuk mewujudkan hal ini,” ujar Sigit.
ADVERTISEMENT
Mengutip hasil survei APJII ini, Sigit mengatakan, satu persen penduduk Indonesia tidak menggunakan internet karena biaya yang mahal.
“Dari yang sudah menggunakan internet, 97 persen lebih juga tergantung pada kuota paket data operator seluler. Artinya sangat sedikit pengguna internet kita yang sudah bebas menggunakan internet tanpa batas. Hampir semua pengguna internet kita masih sangat tergantung kemampuan membeli kuota,” kata mantan Direktur Operasional Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ini.
Untuk memecahkan masalah ini, PSI menyarankan kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk menyediakan layanan wifi di lokasi-lokasi publik yang bisa diakses gratis oleh masyarakat. “Menurut survei APJII ini, kebanyakan responden mengaku tidak ada wifi publik di sekitar rumahnya. Padahal ini bisa jadi solusi untuk masyarakat yang tidak mampu membeli kuota paket internet,” kata Sigit.
ADVERTISEMENT
PSI sendiri, masih menurut Sigit, saat ini tengah mendorong kader-kadernya di seluruh Indonesia untuk memasang layanan wifi gratis untuk masyarakat. “Saat ini sudah sekitar 50 titik wifi gratis dipasang oleh kader-kader PSI di seluruh Indonesia hingga ke Indonesia timur seperti di Maluku dan NTT. Kader-kader PSI di Papua juga tengah mengupayakan pemasangan layanan wifi menggunakan akses satelit di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau akses internet,” kata Sigit.
Kebanyakan wifi gratis yang disediakan oleh PSI saat ini dimanfaatkan oleh siswa-siswa di sekitarnya untuk belajar jarak jauh di masa pandemi covid-19. “Survei APJII juga menunjukkan kenaikan yang besar pada penggunaan internet untuk kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini, ujar Sigit.
Karena itu, PSI berharap pemerintah-pemerintah daerah di seluruh Indonesia dapat memasang lebih banyak lagi wifi gratis di wilayahnya. “Ini akan sangat signifikan mengurangi kesenjangan digital di daerah tersebut, sangat membantu siswa untuk tetap dapat belajar dengan baik di masa pandemi, dan potensial meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Sigit.
ADVERTISEMENT