Sejarah Pasar Beringharjo, Awalnya Merupakan Hutan Beringin

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
6 April 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Pasar Beringharjo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Jezael Melgoza
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Pasar Beringharjo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Jezael Melgoza
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Pasar Beringharjo sangat menarik untuk dipelajari. Pasar ini sudah dijadikan sebagai lokasi transaksi ekonomi masyarakat Jogja sejak tahun 1758. Dengan mempelajari sejarahnya, masyarakat masa kini bisa mengetahui hal penting yang pernah terjadi.
ADVERTISEMENT
Pasar berusia ratusan tahun ini telah menjadi saksi sejarah perkembangan Jogja. Hal ini perlu diketahui oleh generasi sekarang agar bisa mengenal sejarah bangsa sendiri.

Menilik Sejarah Pasar Beringharjo

Sejarah Pasar Beringharjo. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Chris Lawton
Indonesia memiliki banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini. Salah satu bangunan bersejarah tersebut adalah Pasar Beringharjo. Bagaimana sejarah Pasar Beringharjo?
Mengutip dari situs resmi jogjacagar.jogjaprov.go.id, Pasar Beringharjo didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I saat membangun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pasar ini awalnya bernama Pasar Gedhe.
Pasar Beringharjo adalah bangunan pusat kegiatan perekonomian rakyat Kasultanan Ngayogyakarta Hadingrat. Area Pasar Beringharjo mulanya adalah hutan beringin. Masyarakat mulai menjadikan area ini sebagai tempat transaksi ekonomi tidak lama setelah Keraton Yogyakarta berdiri pada tahun 1758.
ADVERTISEMENT
Pada 24 Maret 1925, Keraton Yogyakarta menugaskan Nederlansch Indisch Beton Maatschappij (Perusahaan Beton Hindia Belanda) untuk mendirikan los pasar. Pada bulan Agustus 1925, 11 kios pasar telah selesai dibangun dan kios lainnya menyusul secara bertahap.
Adapun nama Pasar Beringharjo diberikan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono VIII naik tahta pada 24 Maret 1925. Beliau memberikan perintah agar seluruh instansi yang berada di bawah naungan Kesultanan Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa.
Beringharjo dipilih sebagai nama pasar karena artinya area yang tadinya berupa hutan beringin (bering) diharapkan bisa memberikan kesejahteraan (harjo). Nama ini dianggap sesuai karena lokasi pasar memang merupakan bekas hutan beringin. Selain itu, pohon beringin adalah lambang kebesaran serta pengayom bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Pasar Beringharjo telah melalui tiga fase sejarah Jogja, yaitu masa kerajaan, masa penjajahan, dan masa kemerdekaan. Pembangunan pasar ini juga merupakan bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta, yakni Catur Tunggal.
Pola tata kota ini meliputi empat hal sebagai berikut:
Demikian sejarah Pasar Beringharjo secara singkat yang bisa dipelajari. Semoga bisa menambah wawasan tentang tempat bersejarah di Jogja. (KRI)