Taman Nasional Kepulauan Seribu, Bisa Lihat Pelepasliaran Penyu

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
29 April 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman Nasional Kepulauan Seribu. Foto hanya sebagai ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Ragnar Vorel.
zoom-in-whitePerbesar
Taman Nasional Kepulauan Seribu. Foto hanya sebagai ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Ragnar Vorel.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kota Jakarta juga punya kawasan taman nasional. Adalah Taman Nasional Kepulauan Seribu yang memiliki peran penting dalam konservasi penyu di perairan laut Jakarta dan Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK. 6310/Kpts-II/2002, wilayah taman nasional ini termasuk kawasan darat Pulau Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur seluas 39,50 hektar, juga wilayah perairan laut dengan luas 107.489 ha.

Fakta tentang Taman Nasional Kepulauan Seribu

Taman Nasional Kepulauan Seribu. Foto hanya sebagai ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Alfonso Navarro.
Sebagai taman nasional yang berada di gugus kepulauan, Taman Nasional Kepulauan Seribu ini menjadi suaka bagi beberapa jenis penyu yang akan berkembang biak.
Berikut merupakan fakta-fakta menarik mengenai taman nasional di kawasan Kepulauan Seribu, yang dihimpun langsung dari website resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jasling.menlhk.go.id.

Unit Konservasi di Bawah KLHK

Taman nasional ini adalah 1 dari 7 taman nasional laut, dan juga bagian dari 556 unit kawasan konservasi di Indonesia. Taman nasional ini dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
ADVERTISEMENT
Tahun 2017, taman nasional ini mewakili Indonesia pada Asean Working Group on Nature Conservation and Biodiversity (AWGNCB) ke-27 di Brunei Darussalam.
Dalam acara tersebut taman nasional ini mendapat penghargaan sebagai kawasan ASEAN Heritage Park (AHP) ke 29 di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai Tempat Konservasi Mangrove hingga Penyu

Taman nasional ini memang punya tugas untuk memberikan perlindungan untuk mangrove, terumbu karang, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan kima raksasa (Tridacna gigas) dan biota laut lainnya.
Oleh karenanya juga, tempat ini punya nilai penting dan dapat dimanfaatkan sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Taman nasional ini terbuka untuk siapa saja yang ingin memiliki keingintahuan yang dalam akan konservasi alam.

Penetasan Penyu dan Pemeliharaan di Penangkaran

Maraknya perburuan liar telur penyu di pesisir pantai untuk dijual dan dikonsumsi, membuat pengawasan akan keamanan dan penyelamatan telur penyu perlu dilakukan. Tindakan penyelamatan telur penyu ini dilakukan oleh petugas konservasi.
ADVERTISEMENT
Telur penyu bisa menetas sampai dengan 80% bila dilakukan di penangkaran. Proses penyelamatan hingga penetasan dilakukan dengan beberapa tahapan.

Pelepasliaran ke Alam yang Bisa Disaksikan Pengunjung

Setelah tukik dan penyu dewasa memiliki kondisi yang prima, pihak konservasi akan melakukan pelepasliaran. Pelepasliaran penyu dan tukik ini bisa disaksikan secara langsung oleh pengunjung.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang tertarik berwisata sambil belajar mengenai konservasi hingga melihat pelepasliaran penyu, bisa datang ke Pusat Suaka Penyu, Balai Taman Nasional di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Informasi dan ketentuan mengenai kunjungan tersebut terdapat pada di Instagram resmi @btn_kep_seribu.
Taman Nasional Kepulauan Seribu ini bisa jadi salah satu tujuan wisata edukasi mengenai habitat flora dan fauna di perairan Jakarta. (Fitri A)