Kenapa Kucing Marah? Ini Alasannya

Seputar Hobi
Artikel yang membahas seputar hobi seperti menggambar, memelihara tanaman, hewan peliharaan, hingga meracik kopi.
Konten dari Pengguna
4 Mei 2024 21:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Hobi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kucing marah (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kucing marah (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kucing adalah hewan yang penuh dengan kepribadian yang unik dan kompleks. Kadang-kadang, pemilik mungkin mendapati kucing peliharaan menunjukkan tanda-tanda kemarahan atau kesal. Lantas kengapa kucing marah? Tentunya ada berbagai alasan yang menarik dipahami oleh para pemilik.
ADVERTISEMENT

Berbagai Alasan Kucing Marah

ilustrasi kucing marah (Pexels)
Dikutip dari buku Bahagia Bersama Mereka : Panduan Bahagia Bersama Kucing Tercinta, kucing punya karakter unik yang menarik.
Ada yang suka main, ada yang lebih pendiam, dan ada yang suka menjelajah. Mereka bisa aktif, suka diam-diam, atau mandiri.
Cara mereka bermain, komunikasi, dan merawat diri mencerminkan karakter mereka. Kehadiran kucing membawa kebahagiaan dan keunikan dalam hidup banyak orang.
Kucing adalah makhluk yang mandiri, territorial, dan sensitif. Mereka memiliki kebutuhan dan preferensi yang perlu dipenuhi untuk merasa nyaman dan bahagia.
Berikut ini beberapa alasan utama kucing menjadi marah:

1. Kebisingan

Kucing cenderung sensitif terhadap kebisingan yang tiba-tiba atau berlebihan. Suara keras atau berisik bisa membuat kucing merasa terganggu dan tidak nyaman.
ADVERTISEMENT

2. Tempat Tidur yang Tidak Nyaman

Tempat tidur yang tidak nyaman atau kurang disukai oleh kucing juga bisa menjadi penyebab kemarahan. Kucing menyukai tempat tidur yang hangat, lembut, dan aman untuk beristirahat.

3. Perubahan dalam Lingkungan

Perubahan dalam lingkungan, seperti pindah rumah atau perubahan dalam rutinitas, bisa membuat kucing merasa stres dan tidak nyaman.
Hal ini dapat menyebabkan kemarahan atau perilaku agresif.

4. Sakit atau Cedera

Kucing yang mengalami sakit atau cedera mungkin menunjukkan perilaku marah atau agresif sebagai respons terhadap rasa sakit atau ketidaknyamanan yang mereka rasakan.

5. Interaksi dengan Hewan Lain

Interaksi dengan hewan lain, baik itu kucing lain di rumah atau hewan lain di sekitarnya, bisa menjadi penyebab kemarahan.
Persaingan teritorial atau konflik antar-hewan dapat memicu reaksi marah pada kucing.

6. Stres atau Kecemasan

Kucing bisa merasa stres atau cemas karena berbagai alasan, seperti perubahan lingkungan, kurangnya stimulasi mental atau fisik, atau interaksi yang tidak menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Stres kronis dapat menyebabkan kemarahan pada kucing.

7. Rasa Takut atau Trauma

Kucing yang mengalami rasa takut atau trauma karena pengalaman masa lalu atau situasi yang menakutkan bisa menunjukkan perilaku marah sebagai respons terhadap ketakutan atau trauma yang mereka alami.

8. Sifat Bawaan

Beberapa kucing mungkin memiliki sifat bawaan yang cenderung lebih mudah marah atau sensitif.
Faktor genetik atau pengalaman masa lalu dapat memengaruhi sifat bawaan kucing.
Jadi, kenapa kucing bisa marah? Ada banyak alasan yang mungkin memicu kemarahan pada kucing, mulai dari kebisingan hingga stres atau trauma.
Memahami karakteristik dan kebutuhan kucing peliharaan serta memberikan lingkungan yang aman dan nyaman dapat membantu mengurangi risiko kemarahan pada kucing.
Jaga keberadaan kucing untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi dan berikan mereka cinta dan perhatian yang mereka butuhkan.
ADVERTISEMENT