Menilik Sejarah Gedung Gas Negara, Bangunan Cagar Budaya di Bandung

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Gedung Gas Negara. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Vincentius Chrisna Febrian
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Gedung Gas Negara. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Vincentius Chrisna Febrian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandung memiliki beberapa bangunan bersejarah yang masih terawat hingga saat ini, salah satunya adalah Gedung Gas Negara. Sejarah Gedung Gas Negara menarik untuk dipelajari, terutama bagi yang menyukai sejarah.
ADVERTISEMENT
Dengan belajar sejarah, masyarakat bisa mengetahui hal penting apa yang pernah terjadi di masa lampau. Selain mempelajari sejarahnya, pengunjung juga bisa menikmati keindahan bangunan ini.

Sejarah Gedung Gas Negara, Bangunan Masa Kolonial Belanda di Bandung

Sejarah Gedung Gas Negara. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Erik Setia Murdani
Bagi pencinta sejarah, Bandung adalah kota yang sangat tepat untuk disinggahi. Kota ini memiliki sejumlah bangunan bersejarah yang sangat menarik untuk dikunjungi, seperti Gedung Gas Negara. Gedung tua ini masih terawat hingga sekarang
Gedung Gas Negara berada di Jalan Braga No.40, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Mengutip dari Majalah Arçaka (2021:59), Jalan Braga sudah dikenal sebagai tempat berkumpul dan pusat perbelanjaan sejak tahun 1920.
Sejak tahun 1916, di jalan ini mulai dibangun gedung perkantoran seperti Gedung Gas Negara. Sejarah Gedung Gas Negara dimulai sejak pembangunanya pada tahun 1919 yang sekaligus menandai dimulainya penyaluran energi gas Bumi di Bandung.
ADVERTISEMENT
Gedung Gas Negara dirancang oleh Richard Leonard Arnold Schoemaker dengan gaya art deco. Gedung ini didominasi dengan warna putih dan bisa dikenali dengan kolom-kolom yang tinggi dan megah di depan pintunya. Selain itu, gedung ini juga memiliki jendela-jendela kaca yang berukuran besar.
Perusahaan gas milik Belanda yang bernama NV Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM) membuka cabangnya di Bandung dan menempati gedung ini pada 1921.
Pada tahun 1930-an, sudah ada lebih dari 3000 sambungan pipa gas dari pabrik di Kiaracondong ke pelanggan seperti pabrik roti, dapur hotel, pabrik limun, barak, rumah sakit, dan sebagainya.
Sejak tahun 1998 hingga 2012 Gedung Gas Negara sempat terbengkalai. Saat ini, pemerintah Kota Bandung menjadikan Gedung Gas Negara sebagai bangunan cagar budaya kategori A yang berarti bangunan ini tidak boleh dibongkar dan harus dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Demikian sekilas sejarah Gedung Gas Negara yang masih berdiri dengan kokoh hingga saat ini. Gedung ini telah menjadi saksi sejarah di Jalan Braga sejak zaman kolonial sehingga patut dilestarikan. (KRI)