Keunikan Masjid Al-Imtizaj dengan Arsitektur Negeri Tirai Bambu

Seputar Bandung
Menyediakan informasi serba serbi Bandung, mulai dari travel, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bandung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Al-Imtizaj. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber:  Unsplash/Yusril Dalia
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al-Imtizaj. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Yusril Dalia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Al-Imtizaj memiliki pesona yang unik, tidak seperti masjid pada umumnya. Hal ini berkaitan erat dengan seni budaya etnis Tionghoa. Di mana masjid ini terlihat menyerupai bangunan klenteng Negeri Tirai Bambu.
ADVERTISEMENT
Dari luar mungkin bisa salah menebak kalau tempat tersebut bukan masjid. Namun, berkat adanya kubah pada bagian atas bangunannya, tempat tersebut dapat dikenali dengan mudah sebagai tempat ibadah umat muslim, masjid.

Menelusuri Sejarah Masjid Al-Imtizaj

Masjid Al-Imtizaj. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Mosquegrapher
Dikutip dari laman digilib.uinsgd.ac.id, Masjid Al-Imtizaj Kota Bandung merupakan masjid yang didirikan oleh Bapak HR. Nurina yang merupakan mantan gubernur Jawa Barat. Peresmian masjid ini pun dilakukan pada tahun 2010 Agustus, atas keinginan Raden Nana Nuriana.
Tujuan dari pembangunan masjid ini adalah ditujukan untuk kaum mualaf terutama yang beretnis Tionghoa. Masjid ini memiliki arti pembauran atau dalam Bahasa Mandarin “Ronghe’.
Pembangunan masjid ini dikomandani oleh Ir. Danny Swardhani MBA, sosok Arsitek yang banyak membangun masjid, salah satunya Masjid Atta’awun Puncak, Bogor. Dengan didasari seni budaya Tionghoa, pembangunan arsitektur masjid ini diharapkan dapat meningkatkan khazanah pembauran etnis Tionghoa Islam dengan umat Islam lainnya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang disebut di atas, bangunan ini menyerupai klenteng dengan tambahan kubah di atasnya sebagai penegasan bahwa bangunan tersebut adalah Masjid. Masjid ini pun dibangun dengan kapasitas tampungan 200 orang.

3 Fakta Menarik Masjid Al Imtizaj yang Perlu Diketahui

Masjid Al-Imtizaj. Foto hanyalah ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Mosquegrapher
Berikut fakta-fakta menarik yang perlu diketahui untuk mengenal lebih jauh terkait bangunan masjid ini.

1. Arsitektur yang Dipengaruhi Budaya China

Alih-alih terinspirasi dari Timur Tengah, masjid Al-Imtizaj justru dibuat beda dengan pengaruh budaya Tionghoa. Di mana masjid ini didominasi dengan cat warna merah dan kuning serta sentuhan aksen arsitektur klenteng. Unsur-unsur ini dimaksudkan agar masyarakat Tionghoa dapat mengunjunginya dengan rasa nyaman.

2. Cawan Wudu yang Unik

Tidak hanya bagian pintu depan dan pelataran masjid yang memiliki nuansa budaya Tionghoa, masjid ini juga memiliki pemandangan unik pada tempat wudunya. Di mana tempat wudunya terinspirasi dari cawan klenteng dengan warna emas.
ADVERTISEMENT

3. Lokasinya di Belakang Gedung Merdeka

Mungkin tak banyak orang tahu bahwa masjid ini dapat dijumpai di Gedung Merdeka. Gedung bersejarah yang dulunya merupakan tempat konferensi Asia-Afrika. Dengan begitu, pengunjung bisa melipir ke gedung ini setelah beribadah di masjid tersebut.
Untuk menjelajah pesona bangunan masjidnya, pengunjung dapat mendatangi lokasinya di Jl. ABC No.8, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111. Tempat ini dapat dikunjungi dari jam 11.40-19.40
Demikian informasi Masjid Al-Imtizaj dengan pesona dan daya tarik yang perlu diketahui, tempat yang sangat cocok dijadikan wisata religi menarik. (INE)