Sejarah Tanjung Benoa dan Letak Geografisnya yang Penting untuk Diketahui

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
6 Februari 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Tanjung Benoa. Sumber: Unsplash/Devon Daniel
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Tanjung Benoa. Sumber: Unsplash/Devon Daniel
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak hanya terkenal sebagai destinasi wisata alam yang memikat hati, sejarah Tanjung Benoa ternyata begitu kaya. Sayangnya, hal ini belum banyak diketahui. Padahal sejarah ini menarik, karena memperkaya pengalaman setiap wisatawan yang datang.
ADVERTISEMENT
Destinasi ini memang telah menjadi salah satu tempat favorit bagi wisatawan dan dikenal sebagai pusat olahraga air terkemuka di Bali. Ternyata, juga menyimpan cerita dan asal usul yang menarik.

Sejarah Tanjung Benoa secara Singkat

Sejarah Tanjung Benoa. Sumber: Unsplash/Fadhila Nurhakim
Sejarah Tanjung Benoa bermula di tahun 1546. Pantai Tanjung Benoa Bali saat itu dikenal dengan nama 'Benua', dan berperan sebagai pelabuhan kecil yang ramai. Tempat ini menjadi titik pertemuan para pedagang Tiongkok yang datang untuk memperdagangkan keramik serta membeli hasil bumi dari penduduk lokal Bali.
Seiring waktu, banyak dari pedagang tersebut memilih untuk menetap, berbaur dengan kehidupan setempat, dan memperkaya keragaman suku serta budaya di lokasi tersebut. Hal ini terbukti dengan pendirian Kelenteng Caow Eng Bio, yang merupakan kelenteng tertua di Bali.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1980, sebuah titik balik terjadi ketika kawasan BTDC Nusa Dua dibangun. Hal inilah yang menjadi awal mula pengembangan Pantai Tanjung Benoa menjadi destinasi wisata yang diminati.
Dengan hadirnya berbagai hotel, resort, dan tempat wisata eksklusif di Nusa Dua, pertumbuhan ekonomi di Tanjung Benoa, khususnya di sektor pariwisata, mengalami lonjakan signifikan. Tanjung Benoa menjadi pusat wisata bahari dengan berbagai atraksi yang menarik.
Tak hanya itu, pemerintah juga mengembangkan pusat konservasi, khususnya pelestarian penyu dan tanaman bakau. Semua ini berkontribusi pada transformasi dan menjadikan sejarah Tanjung Benoa sebagai kisah epik hingga menjadi destinasi yang menawarkan pengalaman unik di Bali.

Letak dan Kondisi Geografis Tanjung Benoa

Sejarah Tanjung Benoa. Sumber: Unsplash/Fadhila Nurhakim
Secara geografis, mengutip dari kelurahantanjungbenoa.badungkab.go.id, Tanjung Benoa merupakan bagian dari Desa Adat Pakraman dalam lingkup Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Uniknya, kawasan ini dikelilingi oleh dua laut yang memberikannya bentuk geografis yang istimewa.
ADVERTISEMENT
Luas wilayah Tanjung Benoa mencapai sekitar 4,25 km², dengan meliputi dua desa adat dan enam banjar atau lingkungan. Desa adat yang pertama adalah Tengkulung, dengan Banjar Tengkulung sebagai lingkungannya. Sedangkan Desa Adat Tanjung Benoa memiliki lima banjar yang meliputi Banjar Anyar, Banjar Kertha Pascima, Banjar Tengah, Banjar Purwasanthi, dan Banjar Dinas Panca Bhineka.
Tanjung Benoa memiliki batas-batas dengan sejumlah wilayah, yaitu Kelurahan Benoa di selatan, Selat Nusa Penida di timur, Selat Badung di utara, dan Samudra Indonesia di barat.
Keunikan geografis dan komposisi sosial yang beragam ini menjadikan Tanjung Benoa bukan hanya sebagai pusat kegiatan masyarakat lokal tetapi juga sebagai destinasi yang kaya akan potensi pariwisata dan budaya.
ADVERTISEMENT
Demikianlah sejarah Tanjung Benoa dan kondisi geografisnya yang menarik untuk diketahui. Dengan demikian, setiap wisatawan dapat mengapresiasi keindahan dan kedalaman nilai yang terkandung di Pantai Tanjung Benoa yang indah ini. (CR)