Mengenal Wayang Kulit Lemah Bali sebagai Warisan Budaya Indonesia

Seputar Bali
Mengulas serba serbi kota Bali, mulai dari pariwisata hingga budayanya.
Konten dari Pengguna
5 April 2024 15:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Bali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wayang Kulit Lemah Bali. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Unsplash Lighten Up
zoom-in-whitePerbesar
Wayang Kulit Lemah Bali. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Unsplash Lighten Up
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia banyak warisan budaya. Hal inilah yang membuat Indonesia menjadi negara yang kaya. Salah satu warisan budaya tersebut adalah wayang kulit lemah Bali.
ADVERTISEMENT
Seperti warisan budaya lainnya, wayang kulit lemah patut dilestarikan. Dengan demikian, wayang kulit lemah tidak mudah dilupakan oleh generasi penerus bangsa. Terlebih lagi, ada berbagai makna mendalam yang dimiliki oleh warisan budaya ini.

Makna Wayang Kulit Lemah Bali

Wayang Kulit Lemah Bali. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Unsplash Lighten Up
Menurut buku Asaku di Rumah Kedua, Poppy Wahyuni (2021: 120), Gunarjo pada tahun 2011 menjelaskan bahwa wayang kulit merupakan salah satu seni pertunjukan. Pementasannya sendiri diimainkan dengan menggerakkan tokoh pewayangan sesuai cerita.
Wayang kulit berkembang di beragam daerah termasuk Bali. Di daerah ini, wayang kulit terbagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya adalah wayang kulit lemah Bali. Uniknya, wayang kulit lemah dipentaskan di siang hari tak seperti pementasan wayang lainnya.
Meskipun demikian, wayang ini memiliki berbagai makna yang mendalam. Berikut di antaranya.
ADVERTISEMENT

1. Sebagai Pengiring Upacara Keagamaan

Umumnya, pementasan wayang kulit digelar sebagai hiburan bagi masyarakat. Namun, hal ini berbeda dengan wayang kulit lemah yang dipentaskan sebagai pengiring upacara keagamaan.
Pementasan wayang kulit lemah mengambil kisah sesuai dengan upacara keagamaan yang digelar. Jadi, dalang tak bisa sembarangan mengambil kisah untuk dipentaskan.

2. Sebagai Nasihat

Wayang kulit lemah dipentaskan untuk memberi nasihat kepada umat Hindu sesuai ajaran dharma atau kebaikan. Selain itu, wayang kulit lemah juga dipentaskan agar umat Hindu mendapatkan contoh tentang perbuatan yang harusnya dilakukan maupun tidak.

3. Uang Kepeng

Pementasannya memakai uang kepeng, yaitu uang logam dengan lubang di tengahnya. Uang kepeng ini mengandung berbagai unsur dari Panca Datu yang bermakna lima faktor penyeimbang di Bhuana Alit atau mikrokosmos dan Bhuana Agung atau makrokosmos
ADVERTISEMENT

4. Pohon Dadap

Dalam pementasan wayang kulit lemah, ada dua pohon dadap dengan tali di antaranya. Pohon dadap sendiri merupakan pohon suci di Bali karena kerap digunakan dalam upacara. Selain itu, pohon dadap dimaknai sebagai penyangga agar manusia tetap kuat.
Kesimpulannya, wayang kulit lemah Bali adalah warisan budaya berbentuk seni pertunjukan yang dipentaskan di siang hari. Wayang kulit ini tak dipentaskan untuk hiburan, namun sebagai pengiring upacara keagamaan yang memiliki makna filosofis. (LOV)