Harimau Sumatera Masuk Perangkap di Kebun Sawit PT RIA, Riau

Konten Media Partner
4 Mei 2020 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SEEKOR Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk dalam perangkan sudah dipersiapkan di areal kebun sawit PT Riau Indo Agro Palma, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (3/5/2020.
zoom-in-whitePerbesar
SEEKOR Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk dalam perangkan sudah dipersiapkan di areal kebun sawit PT Riau Indo Agro Palma, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (3/5/2020.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SELASAR RIAU, PEKANBARU - Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), masuk dalam perangkap sudah disiapkan di perkebunan kelapa sawit PT Riau Indo Agro Palma (RIA) di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
ADVERTISEMENT
Harimau Sumatera berusia sudah dewasa ini sejak sepekan terakhir menjadi target untuk ditangkap dan dipindahkan ke penangkaran milik Yayasan Arsasi Djojohadikusumo, Dhamasraya, Sumatera Barat.
"Harimau ditangkap Sabtu kemarin (02/5), sekitar pukul 09.00 WIB setelah masuk dalam perangkap (box trap) dipasang BBKSDA Riau bersama dengan HSE Arara Abadi," kata Kasubag Humas Polres Inhil, AKP Warno, Minggu (3/5/2020).
Penangkapan dan pemasangan perangkap buat si Raja Hutan ini dilakukan bersama-sama antara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dengan melibatkan anggota TNI, dan Polri.
AKP Warno mengatakan, harimau berukuran cukup besar itu berhasil ditangkap dengan menggunakan perangkap (box trap) di Petak 0226 Kanal Sekunder 41 D, areal perkebunan kelapa sawit PT RIA, Desa Tanjung Simpang.
ADVERTISEMENT
Sekira 10 jam kemudian atau sekitar pukul 18.30 WIB, harimau baru berhasil dievakuasi ke Dermaga Nursery PT RIA di Simpang Kiri, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.
Sesampainya di Dermaga, harimau langsung diberikan obat bius karena harus menempuh jalan panjang untuk menuju ke pusat rehabilitasi satwa Yayasan Arsari Djojohadikusumo.
Perjalanan itu ditempuh melalui jalur sungai dan darat dan bisa memakan waktu hingga belasan jam lamanya karena pusat rehabilitasi harimau itu berada di Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.