Nasi Kuning Khas Banjar Diserbu Warga Tionghoa di Kelenteng Bengkalis
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Aneka ragam makanan dan minuman itu tersaji di meja tertata dengan rapi di bawah deretan tenda-tenda. Makanan dan minuman dihidangkan tersebut diberikan kepada pengunjung secara gratis, tanpa dipungut bayaran.
Namun, perhatian pengunjung vihara seakan tersedot pada hidangan bertuliskan 'Nasi Kebule dan Nasi Kuning' khas Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Enak, rasanya khas Banjarmasin lo. Seperti masakan Banjar pernah saya rasakan di Surabaya," cerita pengunjung usai mencicipi makanan khas tersebut.
Nasi Kebule dan Nasi Kuning diolah dari tangan Sri Wahyuningsih, perempuan kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia mengaku baru pertama kali ikut serta dan dipercaya panitia untuk menyajikan masakan khas kampung halamannya.
"Ini pengalaman pertama saya dipercayai oleh panitia klenteng untuk berpartisipasi memeriyahkan Tahun Baru Imlek. Alhmadulillah, respon pengunjung sangat baik, mereka mengaku senang setelah mencicipi makanan khas Banjarmasin ini," kata Ningsih sumringahnya.
ADVERTISEMENT
Humas Vihara Hok Ann Kiong, Herman Kesuma menyebutkan, makan gratis ini merupakan rangkaian dari kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek 2570
"Kegiatan ini memang setiap tahun kita lakukan. Dananya berasal dari sponsor. Artinya, sponsor memilih makanan dan minuman (masakan muslim) lalu disajikan pada acara ini. Bukan hanya kalangan Tionghoa saja, tapi umum. Makanan disajikan halal karena dibuat teman muslim yang dipilih sponsor," ujar Herman Kasuma.
Mengenai persiapan arak-arakan, Herman mengakui, tidak ada kendala. Khusus untuk rute, katanya. sesuai dengan petunjuk dewa, kembali kepada rute awal, dari Kelenteng Hok Ann Kiong menuju Jalan Ahmad Yani.
Kemudian belok kiri menuju Jalan HangTuah hingga perempatan Hang Tuah=Pattimura.
"Diawali dari Vihara Jalan Yos Sudarso, arak-arakan berjalan ke Jalan Pattimura menuju Jalan Sudirman lalu kembali lagi ke Vihara," pungkasnya.
ADVERTISEMENT