Strategi Pergerakan Radikal pada Masa Perjuangan Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
11 Februari 2024 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IIlustrasi strategi pergerakan radikal. Sumber: Rosemary Ketchum/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
IIlustrasi strategi pergerakan radikal. Sumber: Rosemary Ketchum/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa radikal adalah salah satu fase perjuangan pergerakan nasional di Indonesia yang berlangsung mulai tahun 1927. Adapun salah satu strategi pergerakan radikal adalah melakukan propaganda.
ADVERTISEMENT
Hafid dalam Geneologi Radikalisme di Indonesia (Melacak Akar Sejarah Gerakan Radikal) menyebutkan bahwa pergerakan radikal umumnya terjadi untuk melakukan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan berani menentang penjajah.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai strategi pergerakan radikal, simak selengkapnya di artikel berikut.

Latar Belakang Pergerakan Radikal

Ilustrasi strategi pergerakan radikal. Sumber: Rosemary Ketchum/pexels.com
Pergerakan radikal adalah masa perjuangan kemerdekaan nasional pada 1927-1942. Pada periode ini, muncul banyak organisasi yang telah berani menentang penjajahan kolonial Belanda secara terang-terangan.
Adapun latar belakang pergerakan radikal adalah:
ADVERTISEMENT

Strategi Pergerakan Radikal

Pada dasarnya, terdapat beberapa strategi yang diterapkan para tokoh dalam periode radikal di Indonesia. Adapun beberapa strategi pergerakan radikal adalah:

1. Melakukan Propaganda dan Agitasi

Salah satu strategi pergerakan radikal adalah melakukan propaganda dan agitasi lewat media massa, misalnya majalah, radio, surat kabar, maupun film. Adapun beberapa contohnya adalah surat kabar Hindia Poetra, Fikiran Ra'jat, hingga Pemandangan.

2. Mengadakan Rapat Umum dan Demonstrasi

Strategi pergerakan radikal selanjutnya adalah mengadakan rapat umum, demonstrasi, hingga kongres. Misalnya adalah Kongres Pemuda, Kongres Rakyat Indonesia I, hingga demonstrasi 17 Oktober 1932.

3. Perlawanan Bersenjata

Strategi pergerakan radikal yang terakhir adalah perlawanan bersenjata terhadap pemerintah kolonial Belanda. Ada banyak bentuk perlawanan yang dilakukan, seperti pemberontakan Sarekat Islam di Tegal dan Pemberontakan Menteng 31 di Jakarta.
Demikian sederet informasi mengenai strategi pergerakan radikal di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. [ENF]
ADVERTISEMENT