Sejarah Tanah Jawa yang Dianggap sebagai Wilayah Gaib

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
16 April 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah tanah Jawa. Sumber: Tom Fisk/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah tanah Jawa. Sumber: Tom Fisk/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pulau Jawa adalah salah satu wilayah di Indonesia yang telah ada sejak ribuan tahun lalu Sebelum Masehi. Sejarah tanah Jawa sendiri masih menjadi misteri dan banyak yang menyebut sebagai wilayah gaib.
ADVERTISEMENT
Olthof dalam Babad Tanah Jawi mengisahkan terkait kisah Pulau Jawa yang dihuni oleh raja-raja pada masa lalu yang berperan pesar dalam membangun dan mengembangkan kawasan-kawasan di Pulau Jawa.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar sejarah tanah Jawa, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Sejarah Tanah Jawa

Ilustrasi sejarah tanah Jawa. Sumber: Tom Fisk/pexels.com
Jawa adalah salah satu pulau yang ada di Indonesia dan telah muncul sejak lama. Sayangnya, sejarah tanah Jawa masih belum terkuak dengan pasti dan masih menjadi misteri.
Konon katanya, orang pertama yang mengunjungi Pulau Jawa adalah seorang peziarah asal China, yakni Fa Hien. Dirinya berkunjung ke Jawa sekitar tahun 412 Masehi.
Jauh sebelum itu, diperkirakan pada 2.000 tahun Sebelum Masehi, tanah Jawa telah dihuni oleh koloni dari Atlantis. Sayangnya, ketika Atlantis mengalami kehancuran, Jawa menjadi wilayah yang terpisah.
ADVERTISEMENT
Ketika masih dihuni oleh bangsa Atlantis, tersebar ajaran-ajaran gaib terhadap para penduduk lain. Hal ini membuat aliran sesat semakin kuat. Berikutnya, sekitar tahun 1.200 Sebelum Masehi, Raja Vaivasvata Manu yang menganut agama Hindu menyambangi Pulau Jawa.
Rombongan Raja Vaivasvata datang dengan damai dan singgah di kawasan pantai sampai akhirnya membentuk kota perdagangan kecil. Seiring berjalannya waktu, pendatang Hindu semakin besar dan semakin kuat, sehingga lebih dominan.
Meskipun agama Hindu mulai menyebar, tetapi kepercayaan terhadap ajaran-ajaran gaib masih cenderung kuat. Sekitar tahun 78 Masehi, Raja Vaivasvata pun mengirimkan rombongan ekspedisi ke Jawa guna menangkal pengaruh buruk dari aliran sesat tersebut.
Menurut sejarah, pemimpin ekspedisi tersebut adalah Aji Saka. Kisah Aji Saka ini juga banyak dituliskan dalam legenda-legenda Jawa dan konon, kedatangannya menjadi simbol tibanya Dharma atau ajaran Hindu-Buddha di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan singkat seputar sejarah Pulau Jawa yang menarik untuk diketahui. [ENF]