Sejarah Suku Tengger dan Tradisi Unik yang Dilakukan Hingga Sekarang
Konten dari Pengguna
21 Maret 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana sejarah mengenai suku Tengger?
Sejarah Suku Tengger
Menurut etimologi, kata 'tengger' berasal dari bahasa Jawa dengan arti tegak, diam tanpa bergerak. Apabila dihubungkan dengan kepercayaan masyarakat, tengger juga berasal dari singkatan tengering budi luhur.
Dari berbagai teori mengenai asal usul Suku Tengger, masyarakat percaya bahwa nenek moyang suku tersebut berasal dari Majapahit. Hal tersebut berkaitan dengan masa kerajaan Hindu di Pulau Jawa.
Ketika itu, pegunungan Tengger dianggap sebagai tempat suci dan merupakan tempat abdi spiritual asal Sang Hyang Widi Wasa tinggal. Teori tersebut dibuktikan melalui Prasasti Walandhit yang berangka tahun 929 Masehi.
Dalam prasasti tersebut dikisahkan mengenai sebuah desa dengan nama Walandhit yang terletak di Pegunungan Tengger. Tempat tersebut adalah tempat suci tempat Hyang Hulun atau Abdi Tuhan tingga.
ADVERTISEMENT
Tradisi Suku Tengger
Suku Tengger mempunyai berbagai tradisi unik. Salah satunya yaitu Yadnya Kasada atau Upacara Kasada. Acara ini adalah hari raya bagi masyarakat Tengger yang memeluk ajaran Hindu Dharma.
Yadnya Kasada diadakan pada hari ke14 bulan Kasada. Upacara dilakukan dengan menggelar sesembahan pada Sang Hyang Widhi. Sesembahan berupa sesaji tersebut menjadi manifestasi dari Batara Brahma.
Upacara Kasada dilaksanakan dalam beberapa tahap. Mulai dari puja Purkawa, Manggala upcara, Ngulat umat, Tri Sandiya, Muspa, Pembagian Bija, Diksa Widhi, sampai penyerahan sesaji di kawah Bromo.
Upacara dimulai dari Sadya Kala Puja dan diakhiri pada Surya Puja. Masyarakat Suku Tengger akan beramai-ramai meuju Gunung Bromo guna mengantar sesaji. Sesaji tersebut berupa hasil pertanian dan ternak yang diajukan ke Pura Luhur Poten Agung.
ADVERTISEMENT
Selama dilaksanakannya tradisi Upacara Kasada, Rama Dukun Pandita membaca Japa Mantera. Japa Mantera terdiri dari doa untuk keselamatan seluruh alam semesta.
Itulah pembahasan mengenai sejarah Suku Tengger beserta tradisi uniknya.(LAU)