Sejarah Perjanjian Roem-Royen beserta Isi Perundingannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
30 Desember 2023 22:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah perjanjian roem-royen. Sumber: Thirdman/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah perjanjian roem-royen. Sumber: Thirdman/pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjanjian Roem-Royen adalah salah satu perjanjian antara pemerintah Indonesia dan Belanda demi memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia. Sejarah Perjanjian Roem-Royen ini bermula dari upaya pengembalian ibu kota RI.
ADVERTISEMENT
Khaldun dalam Politik Diplomasi Masa Revolusi Menuju Pengakuan Kemerdekaan Indonesia (1946-1949) mengemukakan bahwa Perjanjian Roem-Royen terjadi setelah diselenggarakannya Perjanjian Linggarjati dan Perjanjian Renville.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut berkaitan dengan sejarah Perjanjian Roem-Royen, sebaiknya simak dalam artikel berikut.

Sejarah Perjanjian Roem-Royen

Ilustrasi sejarah perjanjian roem-royen. Sumber: Sora Shimazaki/pexels.com
Sejarah Perjanjian Roem-Royen bermula dari perjuangan Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dari berbagai negara, termasuk Belanda.
Perjanjian Roem-Royen terjadi usai penyelenggaraan Perjanjian Linggarjati serta Perjanjian Renville. Pasca perjanjian tersebut, wilayah Indonesia yang diakui secara de facto semakin mengecil. Hal itu terjadi karena pihak Belanda yang melakukan pelanggaran perjanjian melalui pelaksanaan Agresi Militer.
Bahkan, pada 19 Desember 1948, Belanda berhasil menguasai ibu kota Indonesia yang kala itu berlokasi di Yogyakarta melalui pelaksanaan Agresi Militer Belanda II. Bukan hanya itu, beberapa pemimpin Indonesia, yakni Presiden Soekarno. Moh. Hatta, hingga Sutan Syahrir pun ditangkap oleh pihak Belanda.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Agresi Militer Belanda II ini bahkan ditentang oleh berbagai negara. Sampai akhirnya, PBB memberikan peringatan tegas kepada Belanda pada 4 Januari 1949. Setelah itu, UNCI membawa perwakilan Indonesia dan Belanda untuk melakukan perundingan yang berlangsung pada 17 April 1949.
Dari pihak Indonesia, perundingan tersebut diwakili oleh Mohammad Roem, sementara dari pihak Belanda diwakili langsung oleh Herman van Roijen. Itulah sebabnya, perjanjian ini disebut dengan Perjanjian Roem-Royen.

Isi Perjanjian Roem-Royen

Isi Perjanjian Roem-Royen terbagi menjadi dua dan disepakati pada 7 Mei 1949. Adapun isi Perjanjian Roem-Royen adalah:

1. Isi Perjanjian Roem-Royen untuk Indonesia

ADVERTISEMENT

2. Isi Perjanjian Roem-Royen untuk Belanda

Demikian beberapa informasi mengenai sejarah Perjanjian Roem-Royen. [ENF]