Sejarah Perdagangan Rempah-Rempah di Nusantara

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
18 Maret 2024 23:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Sejarah Perdagangan Rempah-Rempah. Sumber: Mareefe/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Sejarah Perdagangan Rempah-Rempah. Sumber: Mareefe/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nusantara terkenal sebagai negeri yang memiliki kekayaan rempah-rempah melimpah. Hal ini membuat Nusantara menjadi salah satu jalur penting perdagangan rempah-rempah dunia. Lantas bagaimana sejarah perdagangan rempah-rempah di Nusantara?
ADVERTISEMENT
Simak sejarah singkatnya di sini!

Sejarah Perdagangan Rempah-Rempah Nusantara

Ilustrasi: Sejarah Perdagangan Rempah-Rempah. Sumber: monicore/Pexels.com
Aris Muzhiat dalam buku berjudul Menelusuri Jejak Jalur Rempah di Banten menjelaskan bahwa ramainya rempah-rempah dan pelayaran di kepulauan Indonesia, telah lama tercatat dalam berita Tiongkok sejak awal masehi.
Rempah-rempah Nusantara semakin lama semakin terkenal di dunia. Sekitar abad ke-7 M, pelayaran dan perdagangan dari Asia Timur, Asia Barat, dan Asia Selatan berbondong-bondong menuju Nusantara.
Mereka datang ke Nusantara untuk berburu rempah-rempah yang bernilai tinggi, seperti pala, cengkeh, lada, kayu cendana, bunga pala, kamper, gaharu, lada, dan produk rempah yang lain.
Adapun perdagangan rempah-rempah di Nusantara berawal saat bangsa Austronesia datang ke Nusantara pada 4500 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Kedatangan mereka menggunakan perahu dan menjadi awal pertukaran rempah serta komoditas lain antar-pulau di Indonesia Timur dan kemudian membentuk jalur rempah.
Jalur rempah adalah akses perniagaan untuk mengangkut rempah sebagai komoditas utama menuju ke seluruh dunia. Jalur rempah terkenal sebagai jalur perdagangan maritim perhubungan Asia Tenggara, utamanya Nusantara dengan Eropa, India, Timur Tengah, serta Afrika.
Perdagangan rempah-rempah abad ke-15 dan ke-16 menjadi sumber kemakmuran bagi negara di sekitar Laut Mediterania. Kemudian bangsa Eropa, seperti Spanyol, Portugis, serta Belanda melaksanakan penjelajahan mencari jalur laut baru menuju Nusantara dengan tujuan mengendalikan perdagangan rempah-rempah tersebut.
Hal ini dilakukan setelah Turki Usmani membuat kebijakan penutupan akses ke Konstantinopel untuk bangsa Eropa. Tentunya bangsa Eropa dituntut harus mencari perdagangan lain di luar kawasan Eropa.
ADVERTISEMENT
Bangsa Eropa kemudian mencari rute alternatif menuju Timur untuk mendapatkan rempah-rempah agar tercukupi kebutuhan mereka. Sebelum itu, mereka telah mengetahui sejak lama keberadaan rempah-rempah di dunia Timur, utamanya di Indonesia.
Pada 1511, Portugis berhasil menaklukan Malaka. Kedatangan Portugis delapan tahun kemudian diikuti kedatangan Spanyol. Selanjutnya, Portugis dan Spanyol saling bersaing agar bisa memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1599, Belanda tiba di Maluku dan pada kunjungan Belanda yang pertama ini mendapatkan sambutan baik dari rakyat Maluku.
Belanda kemudian membeli rempah-rempah dalam jumlah yang besar. Selanjutnya pada abad ke-17 hingga ke-18, Nusantara menjadi negara penentu perkembangan perdagangan rempah-rempah global.
Itulah penjelasan singkat tentang sejarah perdagangan rempah-rempah di Nusantara yang perlu diketahui. (eK)
ADVERTISEMENT