Sejarah Paskibraka yang Sebaiknya Diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
23 Juli 2023 21:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Paskibraka. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Paskibraka. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Paskibraka menjadi sebuah kisah menarik yang sebaiknya diketahui. Pasalnya, Paskibraka tetap ada sampai saat ini yang bermula sejak puluhan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Derap Langkah, Paskibraka adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Nama tersebut diusulkan oleh Bapak Idil Sulaeman pada 1973. Simak artikel ini untuk mengetahui sejarah lengkapnya.

Sejarah Paskibraka

Ilustrasi Sejarah Paskibraka. Sumber: Unsplash
Sejarah Paskibraka bermula pada beberapa hari sebelum Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang pertama tahun 1946 di Yogyakarta.
Ketika itu, Presiden Soekarno menugaskan ajudannya, Mayor M. Husein Mutahar, untuk mempersiapkan upacara peringatan di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.
Ketika itulah, Mutahar terpikir sebuah gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia. Alasannya adalah karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.
Namun, karena berbagai alasan, gagasan tersebut tidak mungkin dilaksanakan. Mutahar hanya mampu menghadirkan lima orang pemuda, 3 putra dan 2 putri, dari berbagai daerah yang ketika itu sedang ada di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itulah sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan cara yang sama. Kemudian, saat ibu kota kembali ke Jakarta tahun 1950, pengibaran bendera tidak lagi diurus oleh Mutahar.
Pengibaran yang dilakukan di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga tahun 1966. Dalam periode tersebut, pengibar bendera diambil dari pelajar maupun mahasiswa di Jakarta.
Hingga tahun 1967, Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk kembali menangani masalah pengibaran bendera. Maka dari itu, beliau mengembangkan ide dasar yang pernah dilaksanakan tahun 1946 di Yogyakarta.
Mutahar membagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu:
Jumlah tersebut adalah simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, yaitu 17 Agustus 1945. Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengambil dari daerah lain.
ADVERTISEMENT
Mulai 17 Agustus 1968, pengibar bendera pusaka adalah pemuda utusan provinsi. Namun, karena belum semua provinsi mengirimkan utusan, jumlah yang kurang ditambah dari mantan anggota pasukan di tahun sebelumnya.
Seiring berjalannya waktu, Paskibraka terus mengalami perbaikan dan perkembangan hingga dapat seperti sekarang.(LAU)